Aplikasi Digital Harus Dimanfaatkan Pemerintah untuk Tekan Virus Corona

- 4 Maret 2020, 08:27 WIB
APLIKASI LinkedIn dan beberapa media sosial lain.*
APLIKASI LinkedIn dan beberapa media sosial lain.* /Pexels

BANDUNG, (PRFM) – Pemerintah diminta untuk bisa memanfaatkan fasilitas digital untuk melakukan mitigasi terkait virus corona (Covid-19). Fasilitas tersebut bisa berbentuk aplikasi yang juga dapat memantau pergerakan virus corona di Indonesia.

Pengamat Teknologi Informasi & Komunikasi (TIK) dari ICT Institute, Heru Sutadi mengatakan di negara lain yang sebelumnya diberitakan terpapar corona seperti Korea dan China sudah menerapkan hal aplikasi khusus untuk menekan virus corona. Sehingga masyarakat dapat mengetahui penyebaran virus yang baru masuk ke Indonesia tersebut.

“Mereka (China dan Korea-red) menggunakan beberapa teknologi informasi, teknologi digital dalam membantu untuk bermacam fungsi dari aplikasi untuk memantau perkembangan dari corona. Kalau di Korea, mereka bisa memantau via aplikasi jadi kalau misalnya ada satu titik rumah atau wilayah yang disitu temukan ada yang terkena Corona, jadi masyarakat tahu juga,” ujarnya saat on air di Radio PRFM 107,5 News Channel, Selasa (3/3/2020).

Baca Juga: Pemerintah Diminta Buat Tim Darurat untuk Tangani Virus Corona dan Eksesnya

Menurut Heru, orang yang tergabung dengan aplikasi tersebut dapat dilihat pergerakannya. Sehingga, lanjut Heru, orang itu dapat dilihat jejaknya, bahkan dapat mengetahui siapa yang bertemu dengannya.

“China juga mengembangkan aplikasi untuk memantau orang orang yang terinfeksi virus ini, mereka tinggal dimana mungkin pergerakannya kemana dari satu titik ke titik lain sehingga orang yang tergabung dalam aplikasi itu bisa di-trace. Kalau di Indonesia ini misalnya kemarin ada acara dansa di satu restoran itu bisa kedeteksi siapa saja sebenarnya yang ada di acara tersebut,” ungkap Heru.

Baca Juga: Presiden Perintahkan Hak Pribadi WNI yang Terindikasi Corona Harus Dilindungi

Jika sudah ada aplikasi ini, warga dapat sukarela mengisi keterangannya. Pasalnya, jika ingin mewujudkan aplikasi ini untuk hadir di Indonesia, perlu adanya kerja sama semua orang.

“Datanya ini sebenarnya sifatnya sukarela, kalau ingin bisa memantau bersama itu perlu kerja sama semua orang. Semua orang yang ada bergabung dalam aplikasi tersebut. Jadi ini sebenarnya secara logika itu mudah, jadi orang itu dipantau dengan GPS,” jelas Heru.

Editor: Rifki Abdul Fahmi


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x