Mengapa Banyak Warga Lebih Pilih Penjara Ketimbang Bayar Denda PPKM Darurat? Ini Kata Sosiolog

- 18 Juli 2021, 09:45 WIB
Kasatpol PP Jawa Barat, Ade Afriandi saat meninjau lokasi penyekatan mudik di pos Cileunyi, Kamis 6 Mei 2021.
Kasatpol PP Jawa Barat, Ade Afriandi saat meninjau lokasi penyekatan mudik di pos Cileunyi, Kamis 6 Mei 2021. /HUMAS JABAR

PRFMNEWS - Penerapan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) Darurat dinilai sejumlah pihak belum optimal. Bahkan dampak dari PPKM Darurat ini mulai dirasakan oleh warga.

Salah satu dampak yang sering ditemui adalah banyaknya warga yang melanggar aturan PPKM Darurat. Tak jarang warga pelanggar PPKM Darurat lebih memilih dipenjara ketimbang membayar sanksi denda.

Menurut Sosiolog dari Universitas Padjajaran, Ari Ganjar fenomena banyaknya warga memilih dipenjara daripada membayar sanksi denda, merupakan sebuah perlawanan atau pembangkangan secara simbolik.

Baca Juga: Idul Adha, Pemerintah Meniadakan Salat Berjamaah di Masjid untuk Wilayah PPKM Darurat

Pasalnya kini kondisi ekonomi warga sangat terdesak dengan berbagai keputusan selama PPKM Darurat ini.

"Kita lihat juga warga yang milih dipenjara tidak punya pilihan lain dan tidak punya apa-apa untuk membayar denda. Dengan beban besar akhirnya sebagian masyarakat mengekspresikan bentuk perlawanan meskipun perlawanannya bukan kekerasan tapi perlawanan simbolik," katanya saat on air di Radio PRFM, Sabtu 17 Juli 2021.

Baca Juga: Viral Video Pedagang Es Tebu Menangis Haru Usai Dagangannya Ditawar Lebih Tinggi

"Masyarakat sudah terdesak dan frustasi tidak bisa mencari nafkah dan kebutuhan tidak bisa ditunda," lanjutnya.

Baca Juga: 3 Kecamatan Ini Terdapat Jumlah Kasus Positif Aktif Covid-19 Terbanyak di Kota Bandung

Halaman:

Editor: Asep Yusuf Anshori


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x