Peneliti Unpad Ragu PPKM Skala Mikro Bakal Berjalan Efektif, Ini Alasanya

- 7 Februari 2021, 12:26 WIB
Petugas kepolisian menindak pengendara yang melanggar aturan berkendara saat pelaksanaan PSBB di Bandung Raya, Rabu (22/4/2020).**
Petugas kepolisian menindak pengendara yang melanggar aturan berkendara saat pelaksanaan PSBB di Bandung Raya, Rabu (22/4/2020).** /RIZKY PERDANA/PRFM.

PRFMNEWS - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyampaikan bahwa pemerintah akan menerapkan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) berskala mikro yang akan berlangsung mulai 9 Februari 2021 di sejumlah wilayah.

Peneliti dan Dosen Departemen Ilmu Kesehatan Masyarakat dari Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran (Unpad), Panji Hadisoemarto merasa ragu PPKM berskala mikro bakal efektif untuk menekan penyebaran virus corona (Covid-19).

Ia menyebut pemerintah bakal kesulitan menentukan wilayah mana yang harus membelakukan PPKM berskala mikro.

"Saya agak ragu bahwa PPKM mikro ini bisa efektif. Karena yang paling sulit adalah menentukan wilayah mana yang harus memberlakukan PPKM mikro dengan ketentuan pembatasan yang diharapkan," ujar Panji saat On Air di Radio PRFM 107.5 News Channel, Minggu 7 Februari 2021.

Baca Juga: Pamer Mobil Patwal Bertenaga Listrik, Ridwan Kamil: Alhamdulillah Menghemat Biaya

Baca Juga: Antapani Teratas, Ini 10 Kecamatan dengan Kasus Corona Aktif Terbanyak di Kota Bandung 6 Februari 2021

Masalah lainnya ungkap dia adalah indikator keberhasilan PPKM skala mikro itu sendiri.

Pemerintah akan sulit menentukan indikator apa saja yang diterapkan untuk mengukur keberhasilan PPKM skala mikro.

"Untuk mengukur indikator yang diperlukan misal untuk mengukur keketatan PPKM mikro akan sangat sulit dilakukan di tingkat mikro," katanya.

Bilamana pemerintah menerapkan PPKM skala mikro di tingkat RT RW, ia mempertanyakan indikator apa yang bisa diukur di tingkat tersebut.

Hal itu berbeda dengan PPKM kabupaten/kota yang tingkat keberhasilannya bisa diukur dari angka positive rate Covid-19 dan ketersediaan tempat tidur di rumah sakit.

"Indikator itu kan tidak ada kalau di level RT, paling hanya ada jumlah kasus," jelasnya.

Jumlah kasus pun kata dia tidak tepat jika dijadikan indikator PPKM skala mikro tingkat RT RW.

"Kemungkinan besar kita akan mis terkait RT-RT yang harus di-PPKM-kan, karena mungkin penularannya dari luar," katanya.

Baca Juga: Hingga 6 Februari, Positif Corona di Kota Bandung Capai 10.021, Berikut Rinciannya

Baca Juga: Ganjar Pranowo Tiba-Tiba Minta Warga Siaga Satu Setelah Sejumlah Daerah di Jateng Terendam Banjir

Pada implementasinya, PPKM skala mikro juga kata dia harus diawasi secara ketat.

Dan komitmen serta kesadaran masyarakat untuk patuh selama penerapan PPKM harus tinggi.

"Masalah implementasi lagi, bisa patuh atau tidak untuk tidak keluar masuk dari RT nya, paling tidak itu yang saya lihat kesulitannya," pungkasnya.***

Editor: Rian Firmansyah


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x