Gunung Semeru Meletus, PVMBG Umumkan VONA Orange, Ini Artinya

- 18 Januari 2021, 08:52 WIB
Semeru Meletus, PVMBG Umumkan VONA Orange, Ini Artinya/BNPB
Semeru Meletus, PVMBG Umumkan VONA Orange, Ini Artinya/BNPB /

PRFMNEWS - Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) mengumkan Volcano Observatory Notice for Aviation (VONA) orange pada letusan Gunung Semeru. VONA dikeluarkan sebagai langkah kesiapsiagaan dalam dunia penerbangan.

Kepala Pusat PVMBG Kasbani mengatakan, penetapan level VONA didasari dari ketinggian kolom abu. 

Diketahui, ketinggian kolom abu vulkanik yang dimuntahkan Semeru pada Sabtu 16 Januari 2021 kemarin masih di bawah 6.000 meter dari permukaan laut.

"VONA ini terkait dengan abu vulkanik yang cukup bahaya terhadap penerbangan karena bisa mengganggu mesin pesawat," kata Kasbani saat On Air di Radio PRFM 107.5 News Channel, Minggu 17 Januari 2021.

Baca Juga: Jam Tayang Buku Harian Seorang Istri dan Samudra Cinta di SCTV Senin 18 Januari 2021

Baca Juga: Antapani Masih Tertinggi, Ini 10 Kecamatan dengan Kasus Corona Aktif Terbanyak di Kota Bandung

Kasbani menambahkan, ada empat level VONA, yaitu level hijau, kuning, orange, dan merah.

Level hijau artinya tidak terjadi erupsi, kuning berarti ada potensi terjadinya erupsi, level orange diterapkan ketika erupsi sudah terjadi tetapi ketinggian kolom abunya masih di bawah 6.000 meter, sementara merah ditetapkan ketika ketinggian kolom abu vulkanik lebih dari 6.000 meter.

"Intinya kalau kolom abu makin tinggi, makin bahaya. Erupsi makin besar, kolom abu makin tinggi, penyebarannya makin luas," katanya.

Kasbani melanjutkan, hingga Minggu 18 Januari kemarin, pihaknya masih menetapkan VONA level orang pada letusan Semeru.

"Aktivitasnya (Semeru) masih tinggi, tremor masih ada, sehingga potensi erupsi masih ada. Tapi tentu juga bisa berkurang, nanti bisa kita turunkan levelnya ke yang lebih rendah," sambungnya.

Semeru sendiri saat ini berada pada level II waspada. Ancaman daerah berbayanya berada di radius 1 kilometer

"Ancaman bahayanya di radius 1 kilometer, ke arah insektoral mengikuti lembah bukaan kawah ke arah selatan dan tenggara, itu perlu diwaspadai karena jalur luncuran awan panas sampai 4 kilometer," jelasnya.

Baca Juga: Update 17 Januari 2021, Positif Corona di Kota Bandung Tembus 7.000 Kasus, Berikut Rinciannya

Baca Juga: Ditargetkan Rampung Akhir 2021, Kadishub Sebut Jabar Sangat Menunggu Tol Cisumdawu

"Di lembah ada potensi lahar karena material vulkanik sudah menumpuk disitu, kalau terkena hujan bisa menjadi lahar dingin yang akan mengikuti aliran sungai sampai ke bawah," lanjutnya.

Lebih lanjut ia menuturkan, pihaknya akan terus mengupdate kondisi terkini di Semeru. Petugas PPVMBG sudah ditempatkan di pos pengamatan Gunung Sawur.

"Di Gunung Sawur ada pos pengamatan untuk memantau kondisi Semeru setiap saat, dalam kondisi seperti ini tentu pantauannya lebih intensif. Kalau terjadi hal signifikan, misal ada luncuran awan panas atau guguran lava, temen-temen di pos akan berkomunikasi dengan BPBD supaya masyarakat diberitahu," pungkasnya.

Sebelumnya Gunung Semeru meletus pada Sabtu 16 Januari 2021. Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat Semeru meletus Sabtu sore sekira pukul 17.24 WIB dan mengeluarkan awan panas sejauh 4,5 kilometer.

Menurut laporan pengamatan visual, terlihat asap meluncur ke arah tenggara yang diduga dari dari kawah Jonggring Kaloko berwarna kelabu pekat dalam volume yang besar.

Sedangkan untuk hujan abu vulkanik mengarah ke utara, menyesuaikan arah angin.***

Editor: Rian Firmansyah


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x