Ada Dugaan Kuat Penimbunan Kedelai, Bareskrim Polri Langsung Lakukan Penyelidikan

- 5 Januari 2021, 11:53 WIB
Salah seorang pengrajin tahu dan tempe di cibuntu, Kota Bandung sata mengolah kacang kedelai yang menjadi bahan pokok pembuatan tahu dan tempe.
Salah seorang pengrajin tahu dan tempe di cibuntu, Kota Bandung sata mengolah kacang kedelai yang menjadi bahan pokok pembuatan tahu dan tempe. /Humas Kota Bandung.



PRFMNEWS - Kenaikan harga kedelai nasional yang mengakibatkan kelangkaan bahan baku pembuatan tempe dan tahu diduga kuat terjadi karena adanya penimbunan kedelai di sejumlah wilayah.

Bareskrim Polri pun langsung melakukan langkah tegas dengan menyelidiki dugaan penimbunan kedelai tersebut.

Kabareskrim Polri Komjen Pol. Listyo Sigit bersama Kasatgas Pangan Polri Brigjen Pol. Helmy Santika menyatakan penyelidikan dilakukan oleh tim satgas Pangan Polri di sejumlah wilayah di Indonesia. 

Tim telah melakukan pemeriksaan di sejumlah gudang importir dan distributor kedelai di wilayah Cikupa, Cengkareng, dan Bekasi.

"Satgas juga telah menginstruksikan satgas kewilayahan di tiap Polda untuk melakukan pengecekan harga, ketersediaan kedelai serta sentra-sentra pengolahan khususnya UMKM yang memproduksi tempe dan tahu," ucap Komjen Listyo Sigit dalam keterangannya, Selasa 5 Januari 2021.

Baca Juga: Indonesia Dinilai Sudah Terlalu Lama Impor Kacang Kedelai

Baca Juga: Menag Gus Yaqut Ajak Masyarakat Jadikan Agama sebagai Inspirasi Pembangunan Indonesia

Baca Juga: Sambut Baik Terbitnya PP Kebiri Kimia, Komnas PA: Ini Hadiah Bagi Anak Indonesia

Dikutip prfmnews.id dari ANTARA, terjadinya kenaikan harga kedelai di awal tahun 2021 ini menyebabkan sejumlah perajin tahu tempe mogok produksi selama tiga hari.

Pasokan tahu dan tempe menghilang di pasaran selama 1 hingga 3 Januari.

Kenaikan harga kedelai di kisaran angka Rp9.000 dari semula sekitar Rp7.000 per kilogram itu dinilai membebani pengusaha.

Pemerintah melalui Kementerian Perdagangan mengklaim telah menurunkan tim untuk mencari sumber masalah mogok produksi oleh produsen tahu tempe.

Pemerintah menjamin pasokan kedelai akan segera stabil.

Baca Juga: Kota Bandung Kondusif Saat Libur Tahun Baru Kemarin, Oded Mengaku Terharu

Baca Juga: Tidak Naik dan Tidak Turun, Cek Harga Emas Logam Mulia Hari Ini Selasa 5 Januari 2021

Baca Juga: Kabar Baik! 3 Program Bansos Ini Mulai Disalurkan Awal Januari, Cek Apa Saja

Brigjen Helmy Santika mengatakan pihaknya telah memiliki data dan analisa ketersediaan serta kebutuhan kedelai secara nasional.

"Kami telah koordinasi dengan Kementerian Perdagangan, Kementerian Pertanian dan sejumlah pihak lain untuk menelusuri dugaan adanya penimbunan dan permainan harga kedelai yang melonjak sejak beberapa hari lalu," tutur Helmy.

Lebih lanjut Helmy menyebutkan bahwa perkembangan global di masa pandemik Covid-19 turut memengaruhi harga kedelai di pasar dunia.

"Berdasarkan data FAO, pada Desember 2020 ada kenaikan harga kedelai di pasar global sebesar 6 persen dari harga awal 435 dolar AS menjadi 461 dolar AS per ton," ucap Helmy.***

Editor: Rian Firmansyah

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x