Pemerintah Akui Masih Ada Perbedaan Data di Pusat dan Daerah Soal Covid-19

- 2 Desember 2020, 18:50 WIB
Ketua Tim Pakar dan Juru Bicara Satgas Penanganan COVID-19 Prof Wiku Adisasmito.
Ketua Tim Pakar dan Juru Bicara Satgas Penanganan COVID-19 Prof Wiku Adisasmito. /Dok BNPB.

PRFMNEWS - Pemerintah mengakui masih adanya perbedaan data penanganan Covid-19 antara pemerintah pusat dan daerah.

Pemerintah pun saat ini tengah melakukan sinkronisasi data agar bisa menjadi alat navigasi bersama untuk menanggulangi pandemi.

"Pemerintah saat ini sedang melakukan sinkronisasi data penanganan Covid-19 antara pusat dan daerah. Hal ini terkait pengumpulan dan validasi data yang jumlahnya besar serta membutuhkan waktu dalam prosesnya," ujar Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Prof Wiku Adisasmito dalam video yang disiarkan kanal YouTube Sekretariat Presiden, Selasa 1 Desember 2020.

Baca Juga: Pekan Ini, Jumlah Zona Merah di Indonesia Melonjak Tajam

Wiku meminta pemerintah daerah agar segera berkoordinasi dengan Kementerian Kesehatan agar datanya sama dan tersinkronisasi.

Pada prinsipnya, Wiku mengakui pemerintah selalu berusaha mencapai interoperabilitas data dengan seluruh daerah melalui peningkatan yang berkelanjutan.

Hal yang diinginkan, agar semua daerah dapat mengakses data secara realtime. Sementara bagi pemerintah pusat, data yang digunakan adalah data yang sama.

Baca Juga: Ridwan Kamil Sebut Kapasitas Ruang Isolasi Covid-19 di Jabar Semakin Berkurang

"Langkah ini merupakan upaya penyempurnaan, agar data yang dikumpulkan dapat konsisten dari waktu ke waktu, dan menjadi alat navigasi yang baik untuk kita selalu melihat perkembangan dan mengambil kebijakan yang tepat dan terukur," ucapnya.

Halaman:

Editor: Rizky Perdana


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x