Tim Dosen Prodi Pendidikan IPS UPI Gelar PkM Penguatan Program Pendidikan Profesi Guru di Garut

31 Agustus 2024, 07:29 WIB
Dosen Prodi Pendidikan IPS UPI, Muhamad lqbal, M.Si saat kegiatan pengabdian kepada masyarakat (PkM) dalam bentuk penguatan atas program pendidikan profesi guru mengusung tema mengenai pengembangan mentoring skill dan desain thingking pada modul ajar IPS di SMPN 4 Tarogong Garut, Jumat 23 Agustus 20 /

BANDUNG, PRFMNEWS - Tim Dosen Program Studi Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial (FPIPS) Universitas Pendidikan Indonesia menyelenggarakan kegiatan pengabdian kepada masyarakat (PkM) dalam bentuk penguatan atas program pendidikan profesi guru mengusung tema mengenai pengembangan mentoring skill dan desain thingking pada modul ajar IPS yang bekerjasama dengan MGMP IPS Rayon 2 Kabupaten Garut. Kegiatan Pk Mini dilaksanakan di SMPN 4 Tarogong pada Jumat, 23 Agustus 2024.

Rina Adiana, S.Pd., Gr yang merupakan MGMP IPS Rayon 2 Kabupaten Garut menyambut baik pelaksanaan kerjasama PkM ini yang sangat bermanfaat dalam rangka menjawab berbagai perkembangan keilmuan kependidikan serta mengelaborasi berbagai kebutuhan guru di lapangan.

Selaku narasumber, Muhamad lqbal, M.Si menyejelaskan bahwa kegiatan ini sangat strategis terkait dengan Perkembangan mentoring skill yang mengalami proses perubahan tujuan.

Baca Juga: Ada Wisuda Unisba, Jalan Sekitar Tamansari Berpotensi Macet Siang dan Sore Ini

Menjurutnya, pada tahun 1980-an proses mentoring skill lebih pada pola satu arah antara guru (mentor) dengan mahasiswa praktik mengajar lapangan (mentee).

Dia mengungkapkan bahwa pada tahun 1990-an tujuan mentoring lebih kepada hubungan timbal balik, sedangakan pada tajun 2000-an relasi mentor dengan mentee lebih pada dimensi kolaboratif dan dinamis, seperti peran mentor lebih pada konselor, rekan pembelajar, dan penanya.

Mentoring skill dibekali peran strategis sebagai resource persen, problem solvers, role models, evaluator, supporters, challengers, counselor, co-learners, dan co-inquiries.

Narasumber lain, Mina Holilah, M.Pd. menjelaskan bahwa pengembangan modul ajar IPS berbasis design thinking dilatarbelakangi oleh urgensi peningkatan profesionalisme guru IPS dalam mengembangkan perencanaan pembelajaran yang kontekstual, implementatif dan kreatif di kurikulum Merdeka.

Rancangan yang bersifat user-centrered ini bertujuan untuk merencanakan, melaksanakan, dan mengevaluasi sejauh mana pengalaman belajar berpusat pada peserta didik.

Baca Juga: Link Live Streaming Arsenal vs Brighton di Siaran Langsung Liga Inggris

Modul ajar disusun melalui 5 fase yaitu empathize - membangun empati, define - merumuskan tujuan, ideate – Ideasi/menciptakan solusi, prototype – mengembangkan prototipe, serta test /evaluate - menguji coba prototipe.

Penyusunan modul ajar berdasarkan pada pendekatan integratif pemecahan masalah, berorientasi pada pengguna, menekankan empati, terdiri dari siklus-siklus iteratif, perlu memiliki keanekaragaman partisipan, menciptakan ruang kerja yang kolaboratif dan kreatif, dan menggabungkan analisis-sintesis.***

Editor: Tim PRFM News

Tags

Terkini

Trending