Soal Sosok ‘Raja Jawa’ yang Disebut Bahlil, Istana, Megawati dan Airlangga Bilang Begini

22 Agustus 2024, 21:30 WIB
Ketua Umum Partai Golkar, Bahlil Lahadalia mengumumkan pengurus baru Partai Golkar untuk lima tahun ke depan. / Instagram @bahlillahadalia /

PRFMNEWS – Ketua Umum DPP Partai Golkar Bahlil Lahadalia menyinggung sosok "Raja Jawa" saat berpidato pemaparan visi dan misinya pada Musyawarah Nasional (Munas) XI Partai Golkar di Jakarta Convention Center, Jakarta, Rabu 21 Agustus 2024.

Menurut Bahlil, kader Golkar jangan sampai berani bermain-main dengan sosok yang disebutnya sebagai "Raja Jawa" karena bisa membawa celaka. Namun, dia tidak menjelaskan siapa sosok raja yang dimaksudnya tersebut.

"Raja Jawa ini kalau kita main-main celaka kita. Saya mau kasih tahu saja jangan coba-coba main dengan barang ini. Waduh ngeri-ngeri sedap barang ini," kata Bahlil.

Baca Juga: Wartawan jadi Korban Kekerasan Saat Liput Demo Peringatan Darurat di Bandung

Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan/Presidential Communication Office (PCO) Hasan Nasbi, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, dan Ketua Umum DPP PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri lantas merespons pernyataan Bahlil Lahadalia yang menyebut-nyebut sosok “Raja Jawa” ini.

Kantor Komunikasi Kepresidenan/Presidential Communication Office (PCO) Hasan Nasbi mengatakan bahwa Istana tidak mau berspekulasi lebih lanjut mengenai siapa yang dimaksud Bahlil sebagai "Raja Jawa" itu.

Untuk itu, dia membiarkan masyarakat menafsirkan masing-masing soal sosok "Raja Jawa" tersebut.

Baca Juga: Serukan 'Peringatan Darurat', Wanda Hamidah Keluar dari Golkar Karena Kulminasi Kekecewaan

"Itu 'kan pernyataan politik di partai politik. Silakan ditafsirkan masing-masing," ujar Hasan di Istana Kepresidenan RI, Jakarta, Kamis 22 Agustus 2024.

Kemudian, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto yang juga merespons pernyataan Bahlil tersebut menyatakan sosok "Raja Jawa" hanya ada di zaman kerajaan dahulu, sementara saat ini sudah tidak ada.

"Raja Jawa itu kan zaman kerajaan dulu, bukan zaman sekarang," kata Airlangga yang juga mantan Ketua Umum DPP Partai Golkar usai konferensi pers Pencanangan Gerakan Nasional Cerdas Keuangan (GENCARKAN) di Jakarta, Kamis 22 Agustus 2024.

Selanjutnya pada momen berbeda, Ketua Umum DPP PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri meminta Bahlil Lahadalia mengenalkan dirinya kepada sosok "Raja Jawa" yang dimaksud.

Baca Juga: Istana Sebut Pemerintah Mengikuti Aturan Akhir Putusan MK soal Pilkada

Hal itu disampaikan Megawati usai pembacaan nama-nama bakal calon kepala daerah yang diusung PDI Perjuangan gelombang kedua di Kantor DPP PDI Perjuangan, Jakarta, Kamis 22 Agustus 2024.

Awalnya, salah satu staf Megawati menyampaikan ada yang menarik pada berita pagi ini mengenai pidato Ketua Umum Partai Golkar Bahlil Lahadalia pada penutupan Munas Partai Golkar.

"Saya ketawa, ketawanya, sudah dia ngomong Raja Jawa. Kayak dia mengerti artinya Raja Jawa, dia kan orang Papua. Makanya saya langsung sambil sarapan ketawa, wih," kata Megawati.

Oleh karena itu, Presiden Ke-5 RI tersebut meminta untuk dikenalkan dengan sosok "Raja Jawa" itu.

Baca Juga: Bahlil Lahadalia Resmi Jadi Ketum Golkar yang Baru Sesuai Hasil Munas

"Aku mau kenalan juga deh sama Raja Jawa-nya. Sejak kapan ada Raja Jawa? Awas kamu ya diplintir-plintir. Kapan ada Raja Jawa-nya," ujarnya.

Sebelumnya, Ketua Umum DPP Partai Golkar Bahlil Lahadalia menyinggung sosok "Raja Jawa" dalam Munas XI Partai Golkar setelah mengajak kader partai berlambang pohon beringin itu untuk lebih paten lagi dalam mendukung pemerintahan Prabowo-Gibran mendatang sebagai keberlanjutan pemerintahan Jokowi-Ma'ruf.***

Editor: Indra Kurniawan

Tags

Terkini

Trending