Banyak Peserta PPDS Ingin Bunuh Diri, Menkes Sampaikan Imbauan ini kepada Para Dokter

16 Agustus 2024, 07:15 WIB
Menkes Budi Gunadi Sadikin. /Bio Farma/

Disclaimer: Bijaksanalah dalam membaca konten ini! Informasi dalam artikel ini tidak ditujukan untuk menginspirasi kepada siapapun untuk melakukan tindakan serupa. Bagi Anda yang merasakan gejala depresi sehingga ada dorongan untuk bunuh diri, segera konsultasikan persoalan Anda ke pihak-pihak yang dapat membantu seperti psikolog, psikiater, ataupun klinik kesehatan mental. Anda dapat menghubungi layanan konseling terdekat di Kota/Kabupaten Anda.

PRFMNEWS - Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin menyampaikan, pihaknya sudah pernah melakukan screening terhadap para peserta Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS).

Dari hasil screening itu, diketahui cukup banyak yang ingin bunuh diri karena mendapat tekanan.

Karenanya, dia mengimbau agar praktik perundungan pada program PPDS ini bisa segera dihentikan.

"Kita juga pernah kan melakukan screening mental terhadap para PPDS ini dan banyak kan memang yang ingin bunuh diri. Jadi, ini sudah fenomena yang besar yang terjadi," ungkap Menkes dikutip dari ANTARA.

Baca Juga: Kasus Perundungan Dokter PPDS Semarang, Netizen Bongkar ‘Tradisi’ Fakultas Kedokteran yang Jarang Diketahui

Terkait adanya seorang peserta PPDS dari Undip Semarang yang diduga bunuh diri karena jadi korban perundungan, Budi tegaskan perundungan ini harus dihentikan.

Kata dia, praktik perundungan, termasuk pada profesi dokter dapat mengakibatkan hidup seseorang jadi tertekan hingga munculkan keinginan untuk bunuh diri.

"Di sini saya mengajak sebenarnya semua sektor agar yuk kita hentikan, kita putuskan kebiasaan ini. Karena ini adalah kebiasaan buruk berdampak buruk di profesi yang sangat mulia kedokteran. Bayangkan kalau dokter-dokter ini sejak muda sudah dididik seperti itu, hidupnya ditekan," tuturnya.

Menkes pun membandingkan kasus perundungan yang terjadi di Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN) beberapa waktu lalu dengan kasus perundungan yang terjadi terhadap peserta PPDS saat ini.

Menurutnya, kasus di IPDN lebih kepada tekanan fisik, sedangkan yang dialami peserta PPDS itu lebih kepada tekanan mental.

"Teman-teman dengar IPDN kan? Dulu ada yang sampai meninggal kan? Terjadi di sana kan? Ya ini mirip. Kalau disana mungkin lebih ke tekanan fisik, ini ke tekanan mental," kata Menkes.

Baca Juga: Ada Dugaan Perundungan pada Dokter PPDS, Netizen: Dokter PPDS Harus Kuat

Ia mengatakan masih banyak cara yang jauh lebih mendidik untuk menciptakan tenaga kerja yang Tangguh tanpa harus melakukan perundungan.

"Jadi, kita kan banyak profesornya nih, banyak guru besarnya. Harusnya banyak kok cara-cara mendidik untuk menciptakan manusia-manusia tangguh, bukan hanya kedokteran di TNI, di Polri, Pilot ada banyak profesi yang diminta memiliki ketangguhan mental yang berbeda tanpa buli, tanpa menyebabkan orang depresi, tanpa menyebabkan orang ke-trigger untuk bunuh diri," ucap Menkes.

Untuk diketahui, Kementerian Kesehatan menggandeng Kepolisian Negara Republik Indonesia guna mengusut kasus tersebut.

"Kita kali ini sedang mengirim audit karena ini sudah ada kematian, juga kita juga bekerja sama dengan kepolisian setempat untuk melakukan pemeriksaan terhadap dokter yang bunuh diri ini," kata Menkes.***

Editor: Tim PRFM News

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Trending