18 Anggota Paskibraka 2024 Termasuk dari Aceh Diduga Dipaksa Copot Jilbab di IKN, Begini Kronologi Lengkapnya

14 Agustus 2024, 16:45 WIB
Unggahan dugaan pelepasan jilbab Paskibrakan putri yang bertugas di IKN. /

PRFMNEWS - Kabar tentang dugaan pelepasan jilbab yang dialami oleh Dzawata Maghfura Zukhri, perwakilan Provinsi Aceh yang bertugas sebagai Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka) menjadi viral di media sosial.

Tak hanya Dzawata, tercatat sedikitnya 18 paskibraka putri yang bertugas di IKN diduga menanggalkan jilbab saat bertugas di IKN.

Dzawata yang saat ini masih duduk di kelas X SMAN Modal Bangsa (Mosa), menjadi sorotan setelah seorang netizen bernama Irwan Indra menyuarakan kekhawatirannya mengenai isu tersebut.

Dalam unggahan di akun Facebook Irwan Indra, Ia menyatakan bahwa selama Paskibraka berada di bawah binaannya tidak pernah ada pemaksaan terkait keyakinan agama bagi para anggotanya.

Baca Juga: 99,57 Persen Warganya Terlindungi UHC, Pengamat : Bukti Kanyaah Kang DS Kepada Masyarakat

Namun Ia menyoroti bahwa kini, dengan alasan keseragaman, ada indikasi bahwa para anggota Paskibraka dipaksa untuk melepas jilbab yang menurutnya merupakan tindakan yang tidak dapat dibiarkan begitu saja.

Di sisi lain Raisul Akbar, Pembina Paskibra di SMAN Modal Bangsa, Aceh, membenarkan bahwa Dzawata adalah salah satu siswa berprestasi dari sekolahnya yang berhasil lolos seleksi hingga ke tingkat nasional.

Dzawata merupakan salah satu dari sedikit siswa yang berhasil melalui serangkaian seleksi ketat mulai dari tingkat kabupaten, provinsi, hingga nasional.

Ia juga menambahkan bahwa Dzawata telah menunjukkan dedikasi dan semangat yang luar biasa selama mengikuti seluruh rangkaian tes yang diadakan.

Dzawata sendiri mengungkapkan rasa syukurnya atas kesempatan yang diberikan kepadanya untuk mewakili Aceh di tingkat nasional.

Baca Juga: Menjelajahi Keindahan Alam Bandung: Ini Dia 10 Rekomendasi Wisata Alam Terbaik di Tahun 2024

Dalam perjalanannya, Dzawata harus melalui berbagai tahapan seleksi, termasuk tes wawasan kebangsaan, tes intelegensi umum, serta tes kesehatan.

Ia juga harus melewati serangkaian tes fisik seperti parade, PBB, dan Smapta, yang semuanya berhasil dilalui dengan baik.

Di tengah kebanggaan ini, kontroversi terkait dugaan pemaksaan pelepasan jilbab tetap menjadi perhatian utama, terutama di kalangan masyarakat Aceh yang sangat menjunjung tinggi nilai-nilai agama dan budaya.

Dukungan dari berbagai pihak pun mengalir untuk Dzawata, dengan harapan bahwa ia tetap dapat menjalankan tugasnya dengan baik tanpa harus mengorbankan keyakinan yang dianutnya.

Kabar yang menjadi viral ini menjadi refleksi penting bagi masyarakat dan pihak berwenang untuk memastikan bahwa kebebasan beragama dan ekspresi tetap dihormati.

Semangat kebhinekaan yang menjadi salah satu pilar utama bangsa Indonesia seharusnya tercermin dalam setiap aspek kehidupan, termasuk dalam pelaksanaan tugas negara oleh generasi muda yang berprestasi seperti Dzawata.***

Editor: Rifki Abdul Fahmi

Tags

Terkini

Trending