Pengamat Bicara Penyebab Airlangga Mundur dari Ketum Golkar, Sebut Nama Jokowi dan Ridwan Kamil

14 Agustus 2024, 11:00 WIB
Airlangga Hartarto dan Jokowi. /Antara/ropers-Muchlis/


BANDUNG, PRFMNEWS - Pengamat Komunikasi Politik Universitas Esa Unggul M. Jamiluddin Ritonga mengemukakan penyebab Airlangga Hartarto mundur dari jabatan Ketua Umum (Ketum) DPP Golkar.

Jamiluddin menilai hal itu dipicu adanya desakan dari internal Partai Golkar agar Airlangga Hartarto mundur.

Menurut Jamiluddin, munculnya desakan dari Partai Golkar agar Airlangga Hartarto mundur dari posisi ketua umum karena dianggap sudah tidak independen lagi.

Baca Juga: Jusuf Hamka: Saya Tahu Sosok Penyebab Airlangga Mundur dari Ketum Golkar

Hal itu, imbuhnya, terlihat ketika Airlangga lebih condong mendukung langkah politik keluarga Presiden Joko Widodo (Jokowi) dibandingkan dengan keinginan Partai Golkar.

"Airlangga terkesan lebih mengikuti kehendak Jokowi dan Prabowo. Indikasi itu terlihat dalam Pilgub Sumatera Utara, Airlangga begitu bersemangat mengusung Bobby Nasution," kata Jamiluddin di Jakarta, Selasa 13 Agustus 2024, dikutip dari ANTARA.

Selain Bobby Nasution, lanjutnya, Airlangga juga terkesan ingin menawarkan putra bungsu Jokowi sekaligus Ketua Umum PSI Kaesang Pangarep untuk berpasangan dengan Jusuf Hamka maupun Ridwan Kamil pada Pilkada Jakarta 2024.

Baca Juga: Pengamat Sebut Airlangga Hartarto Mundur dari Ketum Golkar akibat Terlalu Dekat dengan 2 Tokoh Ini

Sehingga Jamiluddin menilai beberapa keputusan politik Airlangga dalam pertarungan pada pilkada tahun ini terkesan blunder.

"Di Jawa Barat, Airlangga mengorbankan kadernya Ridwan Kamil dengan mengusung Dedi Mulyadi yang bukan kadernya. Celakanya, Airlangga mengusung Dedi yang elektabilitasnya jauh di bawah Ridwan Kamil," papar dia.

Dari ragam keputusan itulah, tuturnya, membuat para kader Golkar melihat Airlangga sudah terlalu dekat dengan Jokowi sehingga kurang memperhatikan pertimbangan internal Partai Golkar.

Baca Juga: 5 Promo Pertamina Sambut HUT ke-79 RI, Ada Diskon Beli BBM-Voucher Kuliner pada Agustus 2024

“Oleh karena itu, keputusan mundurnya Airlangga sebagai ketua umum sudah tepat demi menciptakan transformasi di tubuh Partai Golkar,” ungkap Jamiluddin.

Sebelumnya, Airlangga mengumumkan pengunduran dirinya dari posisi Ketua Umum Partai Golkar. Airlangga menyebut keputusan itu diambil demi memastikan stabilitas transisi pemerintahan baru.

“Saya Airlangga Hartarto, setelah mempertimbangkan dan untuk menjaga keutuhan PG dalam rangka memastikan stabilitas transisi pemerintahan yang akan terjadi dalam waktu dekat. maka dengan mengucapkan bismillahirrahmanirrahim serta atas petunjuk Tuhan Yang Maha Besar maka dengan ini saya menyatakan pengunduran diri sebagai Ketua Umum DPP Golkar,” kata Airlangga dalam video resmi yang disiarkan Partai Golkar di Jakarta, Minggu 11 Agustus 2024.

Baca Juga: Jika Tak Bisa di GBLA, Pj Wali Kota Bandung Usulkan Konser Sheila on 7 Pindah ke Lokasi Lain di Kota Bandung

Pengunduran diri Airlangga terhitung sejak Sabtu, 10 Agustus 2024 malam dan Partai Golkar akan segera menyiapkan mekanisme organisasi sesuai dengan ketentuan anggaran dasar dan rumah tangga (AD/ART) organisasi yang berlaku.

Proses selanjutnya akan berjalan dalam internal Partai Golkar, termasuk terkait dengan penunjukan pelaksana tugas (plt.) ketua umum dan persiapan untuk menggelar musyawarah nasional luar biasa (munaslub). ***

Editor: Asep Yusuf Anshori

Tags

Terkini

Trending