Viral! Isi Pertamax Rp100 Ribu Kena Biaya Admin Rp5 Ribu, Netizen: Pom Bensin Itu Memang Bermasalah

13 Agustus 2024, 14:32 WIB
Petugas SPBU yang diduga lakukan pungli Rp5.000 di salah satu SPBU di Bali. /Twitter/

PRFMNEWS - Sebuah video yang menampilkan dugaan pungutan liar (pungli) di sebuah SPBU di Denpasar, Bali, baru-baru ini viral di media sosial.

Pada video yang tersebar di sosial media itu dinarasikan bahwa seorang konsumen diharuskan membayar biaya admin sebesar Rp5.000 saat membeli bahan bakar Pertamax senilai Rp100.000.

Kejadian ini sontak memicu perhatian publik dan memunculkan berbagai reaksi dari netizen.

Dalam narasi yang diunggah oleh akun X Miss Tweet pada Selasa 13 Agustus 2024, disebutkan bahwa konsumen yang kerap membeli Pertamax dengan nominal Rp100.000 hanya mendapatkan bahan bakar senilai Rp95.000. Sisa Rp 5.000 yang tidak tercatat sebagai pembelian bahan bakar diklaim sebagai biaya administrasi yang harus dibayar oleh konsumen.

Praktik ini jelas menimbulkan ketidakpuasan, terutama karena tidak ada informasi atau aturan tertulis yang mendukung pengenaan biaya tambahan tersebut.

Baca Juga: Resmi Berlaku, Ini Daftar Harga BBM Terbaru Pertalite hingga Pertamax Per 1 Juni di Semua SPBU Pertamina

Tak hanya itu, petugas SPBU yang melayani pun memberikan kata yang tidak baik kepada pembeli.

“Beli Rp100 ribu aja berisik,” ucap petugas SPBU.

Dalam video yang beredar, terlihat konsumen meminta petugas SPBU untuk menunjukkan aturan resmi yang mengatur soal biaya admin tersebut.

Namun, petugas hanya menjawab bahwa aturan tersebut juga diterapkan di SPBU lainnya dan menyarankan konsumen untuk memverifikasi hal itu sendiri di tempat lain.

Situasi ini semakin memicu kebingungan dan kemarahan konsumen karena tidak ada penjelasan yang jelas terkait dasar pengenaan biaya tersebut.

Netizen pun ramai-ramai mengungkapkan kekesalannya pada petugas SPBU. Banyak yang menganggap jika praktik seperti ini adalah pungutan liar yang tidak dibenarkan.

“SPBU ini sudah terkenal bermasalah dari dulu,” tulis akun @tjokarda***.

“Aku di Bali dan di pom bensin itu adalah pom bensin yang sering bermasalah, pernah sekali ngisi langsung kapok,” balas akun @bangs***.

“Pemalakan berkedok admin, ini kelakuannya sama aja seperti preman,” pungkas netizen lainnya.

Baca Juga: Promo Pertamina, Beli BBM Pertamax Dapat Diskon Spesial Selama Agustus 2024

Tanggapan Pertamina soal video yang viral di sosial media

Menanggapi viralnya video ini, Pertamina melalui Corporate Secretary Pertamina Patra Niaga Heppy Wulansari memberikan klarifikasi.

Menurutnya, Pertamina langsung melakukan pengecekan ke lokasi SPBU yang bersangkutan. Setelah melakukan investigasi, Pertamina memutuskan untuk memberikan sanksi tegas berupa Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) terhadap operator SPBU yang diduga terlibat dalam praktik pungli tersebut.

Heppy Wulansari menyatakan bahwa kejadian ini menjadi bahan evaluasi penting bagi seluruh SPBU di bawah naungan Pertamina.

Baca Juga: Alasan Pertamina Naikkan Harga BBM Per 2 Agustus 2024, Segini Besaran Kenaikannya

Pertamina berkomitmen untuk meningkatkan pengawasan di lapangan agar kasus serupa tidak terjadi lagi di masa mendatang.

Lebih lanjut, Heppy juga menekankan pentingnya menjaga integritas dan memberikan pelayanan sesuai dengan standar yang telah ditetapkan oleh Pertamina.

Pertamina juga menyampaikan permohonan maaf kepada konsumen atas kejadian yang tidak menyenangkan ini.

Sebagai bentuk tanggung jawab, Pertamina mengajak konsumen untuk segera melapor jika menemukan pelayanan yang tidak sesuai saat mengisi bahan bakar di SPBU Pertamina melalui call center Pertamina 135.***

Editor: Rifki Abdul Fahmi

Tags

Terkini

Trending