PRFMNEWS - PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI memastikan kualitas air minum isi ulang yang tersedia gratis pada drinking water station di 22 stasiun aman dan sehat untuk dikonsumsi.
KAI juga menyatakan water refill atau air minum isi ulang gratis pada alat drinking water station di 22 stasiun kereta api (KA) telah mengantongi sertifikat halal dari Majelis Ulama Indonesia (MUI).
Vice President Public Relations KAI Anne Purba menjelaskan air minum isi ulang yang menjadi fasilitas tambahan bagi penumpang kereta api di 22 stasiun telah melalui hasil pengujian standar baku mutu.
Fasilitas dispenser khusus refill air minum di stasiun yang diklaim sehat dan bersertifikasi halal MUI terwujud atas kerja sama KAI dengan Coway International Indonesia dan Institut Teknologi Bandung (ITB).
Baca Juga: CEK FAKTA: Benarkah Warna Tutup Botol Menandakan Jenis Air Minum Kemasan di Indonesia?
Dispenser atau drinking water station di stasiun kereta api merupakan salah satu bentuk dukungan KAI guna mengurangi penggunaan botol plastik dalam rangka mencapai net zero emission (NZE) atau emisi nol bersih.
“Air minum tentunya sangat dibutuhkan untuk menjaga kesehatan tubuh. KAI berkomitmen tidak hanya sekedar menyediakan air minum, namun juga air minum yang berkualitas dan sehat dikonsumsi oleh pelanggan kereta api,” kata Anne dalam keterangan resminya, Minggu 11 Agustus 2024.
“Kualitas air minum pada fasilitas drinking water station telah memenuhi 20 dari 20 parameter standar baku mutu yang diuji berdasarkan pengujian oleh Coway Water Quality Laboratory. Selain itu, fasilitas air minum tersebut juga telah mendapatkan sertifikat halal dari MUI,” imbuhnya.
Parameter-parameter uji kualitas air pada drinking water station antara lain Parameter Mikrobiologi yang terdiri dari E. Coli dan Total Bakteri Coliform, Parameter Fisik berupa Suhu, Total Dissolved Solid, Kekeruhan, Warna, dan Bau.
Baca Juga: Promo KAI HUT RI, Ada Diskon Beli Tiket 30 Kereta Api ini Cuma Bayar 79 Persen pada Agustus 2024
Kemudian, Parameter Kimia berupa Nitrat, Nitrit, Besi, Mangan, Arsen, Kadmium, Timbal, Fluorida, dan Aluminium), serta Parameter Kimia Tambahan berupa Total Kromium, Tembaga, Seng, dan Nikel.
“KAI akan terus mendukung kampanye ataupun gerakan konservasi dan teknologi yang ramah lingkungan sebagai salah satu upaya peningkatan layanan terhadap pengguna jasa kereta api. Hal tersebut dilakukan sebagai salah satu langkah menghadirkan ekosistem transportasi kereta api terbaik bagi masyarakat Indonesia,” tutup Anne. ***