Sarat Makna Filosofis, Patung Robot Raksasa ‘Green Hercules’ di Kampus ITB Dibangun dari Barang Bekas

9 Agustus 2024, 12:15 WIB
Green Hercules: Simbol keberlanjutan di ITB, terbuat dari 600 bagian daur ulang yang mengajak kita melindungi bumi /itb.ac.id

PRFMNEWS – Patung robot "Green Hercules" setinggi hampir 7 meter berdiri tegak di Kampus Institut Teknologi Bandung (ITB), Jatinangor, Kabupaten Sumedang. Bahan yang digunakan untuk membuat patung robot raksasa ini berasal dari berbagai bahan bekas yang didaur ulang.

Patung dari bahan barang bekas hasil daur ulang ini membawa pesan tersendiri sekaligus simbol keberlanjutan lingkungan. Pembuatan Patung Green Hercules ini hasil dari kerja sama riset antara ITB dan perusahaan daur ulang logam terkemuka di China dan dunia, GEM Co., Ltd.

Spesifikasi Patung Green Hercules di Kampus ITB Jatinangor ini memiliki tinggi 6,9 meter, diameter dasar 3,9 meter, dan berat 7,8 ton. Lama proses pembuatan patung raksasa dari bahan-bahan daur ulang ini memakan waktu selama satu bulan.

Bahan atau material patung tersebut terbuat dari 600 lebih bagian dari mobil bekas dan besi tua yang dikumpulkan dan dibuat di Morowali, Sulawesi Tengah. Pembuatan patung dari material daur ulang ini setara dengan mengurangi emisi CO2 hingga 11,25 ton apabila dibuat dengan material baru.

Baca Juga: Legenda Sunda 'Sasakala Sangkuriang' Bandung Terisyarat Benar Ada, Guru Besar ITB Ungkap Bukti-buktinya

Desain patung raksasa di Kampus ITB Jatinangor ini memiliki makna atau arti filosofis tersendiri. GEM Joint Laboratory Secretary-General, Tegar Mukti Aji, mengungkapkan konsep Green Hercules ini terinspirasi dari film "The Wandering Earth".

Patung ini berdiri tegak membawa bumi di pundak kirinya, menggenggam sampah di tangan kanannya, dan menatap langit berbintang, yang memiliki makna membangkitkan umat manusia untuk melindungi bumi dengan "menambang urban mining dan mengembangkan energi baru".

“Makna dari kata Hercules adalah penjaga dan pembangunan energi hijau di bumi. Green Hercules dirancang secara kreatif oleh GEM Co., Ltd., yang sejalan dengan tujuannya selama ini untuk mengubah sampah--yang jika dibiarkan akan membahayakan--menjadi sumber daya baru dan ramah untuk bumi," kata Tegar dalam keterangan tertulis di laman resmi ITB, dikutip Rabu 7 Agustus 2024.

Selain di ITB, patung ini berada di beberapa lokasi lain seperti di Jingmen, Wuhan, Wuxi, dan Shenzhen. Hal ini beririsan dengan GEM yang merupakan 10 perusahaan Tiongkok teratas yang sejalan dengan tujuan PBB mengenai keberlanjutan.

Baca Juga: Warna Patung Garuda Istana IKN Akan Berubah Mirip GWK, Kepala Burung Hadap Depan Punya Makna Filosofis

Bentuk utama kerja sama ITB dan GEM yang diawali pembuatan patung raksasa tersebut adalah pembangunan laboratorium untuk riset material energi baru dan rekayasa metalurgi.

“Jadi, patung robot ini menggambarkan kondisi laboratorium dari hulu sampai hilir sampai material digunakan lagi. Bisa dikatakan bahwa laboratorium ini membentuk circular economy atau sustainability,” ujar Tegar.

Selain patung tersebut, sejumlah bagian dari bangunan laboratorium kerja sama GEM dan ITB ini berasal dari material daur ulang barang plastik, contohnya barang elektronik rumah tangga. Material daur ulang plastik ini dipakai sebagai atap, lantai luar laboratorium, dan dinding serbaguna yang diperkirakan bisa bertahan hingga 20 tahun.

Saat ini, laboratorium itu dalam proses pembangunan. Nantinya, lab tersebut akan menghasilkan berbagai material energi baru yang inovatif dan mendaur ulang material yang sudah digunakan, sehingga menciptakan ekonomi sirkular yang meminimalkan kerusakan lingkungan.

Baca Juga: Profil Rizki Juniansyah Atlet Angkat Besi Peraih Medali Emas Olimpiade Paris 2024

Bangunan laboratorium ini memanfaatkan bangunan existing melalui proses alih fungsi dan ubah suai (adaptive reuse) dengan menambahkan lantai mezzanine pada bangunan yang awalnya hanya memiliki satu lantai. Dengan cara ini, kapasitas lantai dapat ditingkatkan menjadi dua kali luas lantai existing.

GEM mendanai pembangunan laboratorium tersebut dan berbagai fasilitasnya hingga pembuatan patung raksasa tersebut dengan total biaya mencapai 15 juta dolar AS (1 dolar AS = Rp16.154). Bentuk kerja sama lainnya berupa pemberian beasiswa untuk mahasiswa sarjana dan pascasarjana. ***

Editor: Rifki Abdul Fahmi

Tags

Terkini

Trending