Network
PRFMNEWS – SMA Negeri 10 Kota Bandung (SMAN 10 Bandung) mendadak jadi perbincangan di media sosial Twitter sejak Senin, 22 Juni 2020.
Sekolah yang beralamat di Jalan Cikutra, Kota Bandung, itu jadi perbincangan dikarenakan adanya calon siswa dengan skor tertinggi (lebih dari 600) tidak diterima dalam penerimaan peserta didik baru Jawa Barat (PPDB Jabar) tahun 2020/2021 jalur prestasi akademik.
Sementara calon siswa dengan skor di bawah 600 dinyatakan diterima di SMAN 10 Bandung melalui PPDB Jabar tahun 2020/2021 jalur prestasi akademik.
Baca Juga: Update 23 Juni: Positif Covid-19 di Indonesia Capai 47.896 Kasus
Kepala SMA Negeri 10 Kota Bandung Ade Suryaman mengatakan, adanya calon siswa dengan skor tinggi tidak diterima dalam jalur prestasi akademik, dikarenakan keputusan dewan guru untuk mengkalibrasi nilai calon siswa.
Adapun nilai yang dikalibrasi di antaranya terdiri dari rata-rata nilai rapor semester 1 sampai 5 dan nilai Ujian Nasional (UN).
“Maka diambilah nilai UN terendah di Kota Bandung, padahal nilai di raportnya tinggi-tinggi. Tapi ketika digabungkan dengan nilai UN-nya kecil, maka nilai totalnya jadi jatuh,” kata Ade saat On Air di Radio PRFM 107.5 News Channel, Selasa (23/6/2020).
Ade menambahkan, keputusan untuk tidak menerima calon siswa dengan skor tertinggi saat pendaftaran PPDB Jabar jalur prestasi akademik, merupakan kebijakan baru yang diterapkan SMAN 10 Bandung.
Kebijakan baru ini, kata Ade, dinilai adil karena memberikan kesempatan bagi calon siswa yang memiliki nilai rata-rata baik dalam nilai raport semester 1 sampai 5 dan melewati standar nilai terendah UN SMP di Kota Bandung.
