BANDUNG,(PRFM) - Di tengah pandemi covid-19 dan juga pemberlakukan pembatasan sosial bersakala besar (PSBB), membuat aktivitas warga sangat dibatasi. pembatasan aktivitas ini dilakukan sebagai upaya untuk memutus mata rantai penyebaran covid-19.
Diakui Wali Kota Cimahi Ajay M Priatna, mengubah kebiasaan warga tidaklah mudah. Perlu sosialisasi dan edukasi berkelanjutan agar warga bisa paham jika apa yang diberlakukan pemerintah saat ini adalah salah satu upaya yang harus dilakukan bersama sebagai upaya bersama memutus mata rantai penyebaran covid-19.
Baca Juga: Empat Pilar yang Bawa Persib Juara Liga 2014 Bersilaturahmi Lebaran Secara Online
"Tantangan terberat kami adalah menghadapi segela kebiasaan yang sudah mungkin dan terus menerus. Jadi ini bukan sesuatu yang mudah jadi sebuah tantangan. Tapi meski begitu kami dari pemerintah kota tidak berdiam diri," kata Ajay saat on air di Radio PRFM 107,5 News Channel, Senin (25/5/2020).
Salah satu hal yang sangat disayangkan Ajay adalah adanya kerumunan warga yang sangat mebeludak di Pasar Antri Cimahi pada jelang lebaran kemarin yang akhirnya menyebabkan empat orang dinyatakan positif covid-19.
Baca Juga: Bupati Sumedang Cegah Pemudik di Cek Poin, Satu Orang Reaktif Covid-19
Oleh karena itu, Ajay sangat berharap warga bisa mengambil hikmah dari kejadian yang terjadi di Pasar Antri. Dia minta warga semakin disiplin dalam kesehariannya.
"Mudah-mudahan pascalebaran ini tak ada sesuatu yang sangat dahsyat yang terjadi," harapnya.
Kini, Pasar Antri Cimahi ditutup sementara sebagai upaya mensterilkan pasar. Selain itu, gugus tugas percepatan penanganan covid-19 kota Cimahi pun kini melakukan tracing atau pelacakan kontak dari orang yang terpapar covid-19 tersebut.