Besok, Buruh Tetap Gelar Aksi Demo di Gedung Sate

- 15 Maret 2020, 13:16 WIB
SEJUMLAH buruh mengikuti aksi unjuk rasa menolak RUU Omnibus Law di Depan Istana Merdeka, Jakarta, belum lama ini. * ANTARA FOTO/Asprilla Dwi Adha/pd.
SEJUMLAH buruh mengikuti aksi unjuk rasa menolak RUU Omnibus Law di Depan Istana Merdeka, Jakarta, belum lama ini. * ANTARA FOTO/Asprilla Dwi Adha/pd. /ASPRILLA DWI ADHA/ANTARA FOTO

BANDUNG, (PRFM) - Meskipun telat terbit surat edaran Wali Kota mengenai imbauan untuk tidak berkumpul dengan jumlah massa yang besar terkait penyebaran virus corona, namun ribuan buruh tetap akan menggelar aksi demonstrasi di depan Gedung Sate, Senin (16/3/2020) besok. Rencananya aksi ini akan menuntut pemerintah membatalkan Rancangan Undang-undang (RUU) Omnibus Law Cipta Lapangan Kerja.

Ketua Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (KSPSI) Provinsi Jawa Barat (Jabar), Roy Jinto Ferianto mengatakan agenda demonstrasi ini sudah jauh-jauh hari disiapkan. Sehingga bukan berarti tidak menghargai arahan Wali Kota, tapi menurut buruh RUU Omnibus Law lebih bahaya dari virus corona.

"Bagi kaum buruh Omnibus Law lebih bahaya, kalau disahkan bisa sampai 20 tahun," ujarnya saat on air di Radio PRFM 107,5 News Channel, Minggu (15/3/2020).

Baca Juga: Mulai Senin, Tahura Djuanda Tutup Aktifitas Wisata Selama Dua Pekan

Roy mengatakan rencananya para buruh ini akan berkumpul di Monumen Perjuangan Jawa Barat pada pukul 11.00 WIB sebelum nantinya mereka akan long march ke Gedung Sate.

"Buruh yang datang sekitar 15.000 orang," jelasnya.

Kendati demikian untuk mencegah penyebaran virus corona, Roy pun mengimbau para buruh yang tengah sakit untuk tidak ikut demonstrasi. Sementara bagi buruh yang akan ikut demo diminta menjaga kesehatan dengan menggunakan masker.

"Kita sudah imbau agar yang sakit tidak ikut," pungkasnya.

Editor: Rifki Abdul Fahmi


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x