Terkait Pungutan di Masjid Al-Jabbar, Camat Gedebage: Itu Niat Baik RW Setempat

- 24 Februari 2020, 21:02 WIB
Laporan netizen PRFM terkait adanya pungutan di area pembangunan Masjid Al-Jabbar, Gedebage.*
Laporan netizen PRFM terkait adanya pungutan di area pembangunan Masjid Al-Jabbar, Gedebage.* /twitter @Yankee67978350

BANDUNG, (PRFM) - Beberapa waktu lalu, Redaksi PRFM menerima laporan terkait pungutan yang dilakukan di area pembangunan Masjid Al-Jabbar, Gedebage. Salah seorang warganet dengan akun twitter @Yankee67978350 melaporkan kepada PRFM bahwa dirinya dimintai uang sebesar Rp 5000 untuk memasuki area Masjid Al-Jabbar yang masih dalam tahap pembangunan di kawasan Gedebage, Kota Bandung, Minggu (23/2/2020) sekira pukul 13.37 WIB siang.

Baca juga: Nikmati Pemandangan Masjid Terapung di Gedebage, Warga ini Dimintai Pungutan

Ketika dikonfirmasi, Camat Gedebage Dodit Ardian Pancapana mengaku sudah melakukan penindakan lebih lanjut terkait pungutan itu. Hasilnya, ternyata memang benar ada salah satu RW di Cimencrang yang melakukan pungutan seperti yang dilaporkan.

"Tadi pagi tuh ada pertemuan antara Bu Lurah, tokoh masyarakat setempat, dan Babinsa serta Babinkamtibmas. Ternyata ditemukan memang betul ada pungutan seperti itu. Ketika ditanyakan siapa yang memungut, ternyata ada salah satu RW," ujar Dodit saat on air di Radio PRFM 107,5 News Channel, Senin (24/2/2020).

Berdasarkan penjelasan RW tersebut, lanjut Dodit, mereka melakukan pungutan karena niat baik supaya masyarakat yang berkunjung ke lokasi pembangunan Masjid Al-Jabbar bisa lebih tertib. Hal ini lantaran selama ini keamanan dan pengawasan yang dilakukan pengelola, dalam hal ini Pemerintah Provinsi Jawa Barat, sangat minim.

"Niat baik untuk mengorganisir, daripada gak puguh katanya. Daripada gak puguh akhirnya sama dia diorganisir dan keluarlah pungutan seperti itu," tuturnya.

Selama ini antusiame dan animo warga yang berkunjung ke lokasi itu sangat tinggi. Dengan pengawasan dan penjagaan yang minim, maka mulailah muncul pungutan liar yang dilakukan pemuda setempat. Melihat hal tersebut, RW setempat mengambil inisiatif untuk melakukan pengelolaan.

"Karena belum resmi dibuka, oleh pengelola diportal tapi portalnya sangat minim dan penjagaannya sangat minim. Sementara antusiasme dan animo masyarakat sangat tinggi, yang datang banyak sekali. Melihat hal itu, anak-anak di situ memanfaatkan. Melihat peluanglah ya, biasa anak-anak seperti itu. Dari kejadian itu kelihatannya pak RW justru punya niat baik, kelihatannya sih," jelasnya.

Menindak lanjut laporan yang ada, ke depannya dipastikan bahwa pungutan tersebut tidak akan diberlakukan lagi. Mulai minggu depan, seluruh pihak sepakat untuk memberhentikan kegiatan tersebut.

Halaman:

Editor: Rifki Abdul Fahmi


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Pemilu di Daerah

x