Apple menggunakan teknologi Border Reduction Structure (BRS) untuk beberapa layar model iPhone 16. BRS memungkinkan tata letak sirkuit di bawah layar yang lebih ringkas dan efisien, sehingga bezel lebih tipis tanpa memengaruhi kinerja layar.
Belum jelas apakah bezel yang lebih ramping akan terbatas pada model iPhone 16 Pro saja. Namun, ada beberapa perubahan kecil pada sistem Face ID di model iPhone 16. Seorang pemasok Apple di Inggris dilaporkan kehilangan kesepakatan karena Apple berencana untuk merombak Face ID dengan peluncuran iPhone 16.
5. Tombol Baru
Apple berencana menambahkan dua tombol baru ke iPhone 16 dan iPhone 16 Plus. Salah satunya akan menggantikan mute switch.Pertama yakni tombol aksi tersebut yang diperluas, identik dengan tombol aksi iPhone 15 Pro.
Kedua, tombol tindakan yang menggantikan tombol mute switch yang dapat menjalankan berbagai fungsi seperti mengaktifkan senter, menyalakan kamera, meluncurkan pintasan, mengaktifkan atau menonaktifkan mode fokus, menggunakan terjemahan, hingga menghidupkan/mematikan mode senyap.
Baca Juga: Anggota DPRD Kota Bandung Nilai Konflik Ojol dan Opang di Pasir Impun Belum Sentuh Akar Masalah
Ketiga, Apple melengkapi tombol capture di sisi yang sama dengan tombol power yang sebelumnya ditempati antena 5G mmWave. Dengan penambahan tombol ini, lubang mmWave dipindahkan ke sisi kiri perangkat, di bawah tombol volume.
Bersifat mekanis, tombol capture akan merespons tekanan dan sentuhan, serta memiliki beberapa kemampuan seperti fokus otomatis saat mengambil gambar atau video, memperbesar dan memperkecil. Ada juga gerakan untuk beralih antara mode foto dan mode video, mirip dengan cara kamu merekam video dengan menekan dan menggeser di aplikasi kamera iPhone.
6. Performa Gahar
Kode di iOS 18 mengonfirmasi bahwa keempat model iPhone 16 akan menggunakan chip A18 generasi berikutnya. Chip A18 generasi berikutnya yang direncanakan untuk model iPhone 16 Pro dapat menampilkan Neural Engine yang ditingkatkan dengan inti untuk peningkatan kinerja artificial intelligence (AI), menurut analis Apple Ming-Chi Kuo.