PRFMNEWS - Dalam kehidupan modern saat ini, banyak orang yang menghabiskan sebagian besar waktunya dengan duduk atau beraktivitas minim secara fisik. Kondisi ini dikenal dengan istilah sedentary lifestyle. Beberapa contoh sedentary lifestyle adalah duduk di depan laptop dalam kurun waktu lama atau bermain ponsel seharian.
Sedangkan jika kita duduk dalam jangka waktu lama dapat menyebabkan melemahnya dan menyusutnya otot-otot besar di kaki dan gluteal. Otot-otot besar ini penting untuk berjalan dan menjaga keseimbangan. Jika otot-otot ini lemah, maka kamu lebih mungkin mengalami cedera akibat jatuh dan ketegangan saat berolahraga. Sedentary lifestyle dikenal juga dengan istilah sitting is new the new smoking.
Tanda-tanda kamu mungkin memiliki gaya hidup sedentary:
- Menghabiskan sebagian besar waktu di depan layar, baik komputer, TV, atau perangkat mobile.
- Merasa lelah dan lesu setelah duduk dalam waktu lama.
- Jarang melakukan aktivitas fisik ringan seperti berjalan kaki atau berdiri.
- Sering mengalami nyeri punggung atau leher akibat postur yang buruk saat duduk.
- Peningkatan berat badan tanpa perubahan signifikan dalam pola makan.
Dampak Sedentary Lifestyle
Risiko kesehatan yang dapat ditimbulkan dari gaya hidup sedentari bisa membahayakan tubuh, seperti diabetes, penyakit jantung, obesitas, hingga gangguan mental. Penjelasan lengkap dari dampak sedentary lifestyle adalah sebagai berikut:
Baca Juga: New Lifestyle Ala Artotel Group, Peningkatan Standar Kebersihan dan Higienitas di Semua Properti
1. Meningkatkan Risiko Obesitas
Sedentary lifestyle diketahui paling sering menyebabkan obesitas atau kelebihan berat badan pada seseorang. Pasalnya, kurang bergerak akan membuat tubuh tidak mengolah makanan secara sempurna untuk dijadikan energi.
Dengan begitu, tubuh akan menyimpan energi dalam bentuk lemak pada tubuh. Apabila terjadi dalam kurun waktu yang lama, penumpukan lemak ini akan menyebabkan tubuh mengalami obesitas.
2. Meningkatkan Risiko Diabetes
Dampak buruk dari sedentary lifestyle selanjutnya yaitu meningkatkan risiko penyakit diabetes. Risiko diabetes akan semakin meningkat jika Anda tidak bergerak dan terbiasa mengonsumsi makanan manis serta tinggi kalori.