Asal Usul Batik dan Masker Achmad Yurianto

- 23 Juli 2020, 21:07 WIB
Achmad Yurianto.*
Achmad Yurianto.* /ANTARA & Humas BNPB

Menurutnya, orang menganggap dirinya selalu memakai batik yang berbeda karena melihat dari masker batik yang ia kenakan. Yuri mengaku dirinya memang selalu mencocokan batik dan masker yang akan ia kenakan. Alhasil, perhatian orang terkadang malah terarah kepada maskernya. Hal itu dianggapnya membuat orang-orang menjadi mengomentari batiknya.

"Pakainya (masker-red) dicocok-cocokin. Kalau batiknya hijau, maskernya juga dari batik-batik yang agak hijau. Nah, ini yang membuat teman-teman ini melihat kok ini bajunya sepertinya tidak pernah dipakai. Jadi melihat maskernya tapi mengomentari bajunya. Padahal bajunya sudah dipakai minggu kemarin," ucapnya.

Baca Juga: Masa AKB, Volume Sampah Kembali Mendekati Normal

Yurianto mengaku batik yang ia kenakan memang ada beberpa yang merupakan pemberian dari beberapa pengusaha batik. Namun banyak juga yang merupakan koleksi pribadi.

"Iya memang ada beberapa pengusaha batik yang kemudian, meng-endorse sih tidak ya, tapi mengatakan apakah saya berkenan menggunakan batik yang mereka buat. Akhirnya memang ada beberapa, sehingga saya punya yang dari berbagai daerah termasuk Belitung, Madura, Kalimantan, sampai Lampung ada lah," kata Yuri.

Sementara itu, ketika ditanya asal-usul masker yang ia sering kenakan, Yuri mengaku bahwa itu merupakan hasil karya dari sang istri. Diakui Yuri, istrinya memiliki hobi menjahit, oleh karena itu istrinya sering membuat masker dari sisa-sisa kain batik yang ada.

"Kebetulan istri saya hobi jahit. Dari dulu dia hobinya jahit baju sendiri. Dengan kemudian saya harus mulai mensosialisasikan ke masyarkat gunakan masker kain, maka saya harus jadi contoh. Dan yang paling bagus untuk meyakinkan masyarakat bahwa itu kain kan batik. Kebetulan kain perca sisa jahit itu banyak, nah ini kita bikin masker," pungkasnya.***

Halaman:

Editor: Rifki Abdul Fahmi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x