Gerakan ini diharapkan bisa diikuti setidaknya 5.000 orang yang mendaftarkan komitmennya hingga 14 Juli bisa berkontribusi memperpanjang umur pakaian hingga 9 bulan dan dapat mengurangi emisi karbon global hingga 30 persen.
Orang-orang diajak untuk menjadi konsumen yang lebih bijak dan memaksimalkan pakaian yang ada.
Baca Juga: Waduh, Warga Bandung Ini Temukan Motor Tergeletak di Pinggir Jalan Tubagus Ismail
Membeli baju baru pun tak masalah, selama didorong oleh kebutuhan, bukan cuma keinginan atau sekadar ikut-ikutan tren.
"MDL bukan anti baju baru tapi sebuah pengingat diri," kata Amanda Zahra Marsono, Head of Public Relations and Marketing juga Project Manager #TukarBaju.
Menurut Amanda, kampanye ini fokus kepada pembentukan kesadaran mengenai implementasi Fesyen Lambat dalam konsep Fesyen Berkelanjutan.
Orang-orang yang telah mendaftarkan komitmennya punya kontrol penuh mengenai konsumsi pakaian sesuai kenyamanan berproses dan kebutuhan masing-masing.
Diharapkan gerakan ini bisa memberikan kesadaran bahwa berkontribusi untuk lingkungan juga bisa dimulai dari lemari pakaian sendiri.***