PRFMNEWS - Menjalin hubungan menjadi sepasang kekasih terkadang tidak selalu indah.
Kisah cinta tidak selalu dikelilingi oleh rasa bahagia. Namun terkadang, percintaan pun bisa menjadi hubungan yang toxic.
Menurut seorang psikiater sekaligus dokter spesialis kejiwaan, dr.Vivi Syarif mengatakan, love hate relationship seperti orang adiksi, mau lepas tapi jadi relapse (kambuh) dan balik lagi.
Ia menuturkan bahwa dalam hubungan itu ada yang namanya trauma bond, yakni suatu ikatan emosional terhadap seseorang (atau sekelompok orang) yang muncul karena adanya pola kekerasan berulang yang diselingi dengan pemberian hadian atau reward.
"Mau putus, tapi bolak-balik malah minta balik sendiri. Yang memutuskan hubungan, tapi juga yang ngejar-ngejar minta balik. Benci tapi butuh, mau lepas tapi gak bisa, mungkin saja kamu mengalami trauma bond," kata dr. Vivi Syarif dikutip dari Instagram @dr.vivisyarif pada Minggu, 13 November 2022.
Dirinya menambahkan, bahwa trauma bond dapat terjadi ketika seseorang mengalami abuse (kekerasan).
Baca Juga: TEGAS! Menag Atur 16 Jenis Kekerasan Seksual Lengkap Sanksi bagi Pelaku, Termasuk Ngintip dan Rayuan
"Meskipun ia meng-abuse dirimu, tapi kamu membutuhkan perhatian dan kasih sayangnya. Kemudian si pelaku menjadi penyelamat atau sosok yang memberi rasa lega, nyaman, dan dicintai," lanjutnya.