Mencicipi 37 Kuliner Es Tradisional Khas Indonesia, Sajian yang Menyegarkan Sebagai Pelepas Dahaga

18 September 2024, 18:00 WIB
Resep Cara Membuat Es Jeruk Peras dengan Soda Enak dan Menyegarkan, Ide Jualan Terbaru yang Menguntungkan /Faizal/

PRFMNEWS - Kebanyakan masyarakat Indonesia memilih es sebagai hidangan penutup atau camilan. Sebagai negara tropis, sebagian besar wilayah Indonesia punya cuaca yang relatif panas.

Bagi masyarakatnya, ada pula beragam cara untuk menghadapi cuaca panas seperti itu, salah satunya dengan minum es.

Minum es saat cuaca panas memang nikmat. Berbagai daerah juga memiliki beragam kuliner minuman segar yang cocok untuk dicicipi.

Baca Juga: Masih Ada Masalah Opang vs Ojol di Pasir Impun, Opang: Kalau Pengen Dihijaukan Ganti Rugi Kartu Anggota Kami

Selain rasanya yang menyegarkan, es juga bisa mengubah mood jadi lebih baik disaat cuaca yang panas.

Berikut adalah beberapa minuman es tradisional khas Indonesia, yang mana favoritmu?

1. Es Dawet-Jawa Tengah

Es dawet berasal dari Banjarnegara, Jawa Tengah. Terbuat dari tepung beras yang diolah, lalu diberi tambahan pewarna hijau dari daun suji (daun pandan).

2. Es Dawet Ireng-Jawa Tengah

Ireng dalam bahasa Jawa berarti hitam. Warna hitam berasal dari merang (abu bakar jerami). Dalam penyajiannya, dawet ireng lebih banyak dibanding kuahnya.

3. Es Selendang Mayang-Betawi

Es ini berasal dari Betawi dan sekarang sulit ditemukan. Biasanya disajikan dalam acara pernikahan orang Betawi atau lebaran. Bahan dasarnya yaitu tepung hunkwe.

4. Es Doger-Cirebon

Minuman ini berbahan dasar santan kelapa, biasanya berisi tape, ketan hitam, alpukat, dan potongan daging kelapa. Bisa ditambahkan potongan roti tawar dan sagu mutiara. Es doger berasal dari Cirebon, Jawa Barat. Kata doger berasal dari “dorong gerobak”.

5. Es Goyobod-Garut

Es goyobod berasal dari Garut, Jawa Barat. Goyobod berasal dari Bahasa Sunda yang artinya basah kuyup. Terdiri dari irisan tepung hunkwe, tape singkong, tape hitam, buah alpukat, ketan, kolang-kaling, dan daging kelapa muda lalu disiram kuah. Kuahnya terbuat dari santan, susu, dan air kelapa.

Baca Juga: Rekomendasi 4 Tempat Makan Es Krim di Bandung yang Hits dan Estetik

6. Es Podeng-Madura

Podeng dalam bahasa Madura artinya putar. Es podeng dibuat secara tradisional dengan cara diputar. Disajikan dengan taburan kacang tanah yang dicincang kasar, meses, dan kental manis cokelat.

7. Es Teler-Sukoharjo (Jawa Tengah)

Es teler berasal dari Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah. Berawal dari seorang pengunjung yang mengatakan bahwa “esnya bikin teler”, karena kenikmatannya bikin merem melek. Isinya ada anggur, semangka, nangka, apel, alpukat, kelapa, dan kental manis.

8. Es Cendol-Jawa Barat

Es cendol adalah minuman khas Sunda yang terbuat dari tepung hunkwe diberi warna daun pandan alami, serutan es, santan, dan gula merah. Asal nama cendol berawal dari orang-orang yang merasakan sensai jendolan dari cendol.

9. Es Nona-Pontianak

Dulunya, es ini dijajakan oleh seorang perempuan dengan sapaan “nona”. Es ini berasal dari Pontianak, Kalimantan Barat. Berisi potongan pepaya, kacang merah, tape, dan kental manis. Pepaya yang digunakan adalah pepaya yang telah direndam air kapur sirih, membuatnya renyah ketika digigit.

10. Es Pisang Ijo-Makassar

Ini salah satu es yang sering kita jumpai. Es pisang ijo berasal dari Makassar, Sulawesi Selatan. Disebut es pisang ijo karena ada pisang yang dibalut dengan tepung berwarna hijau. Lalu, disiram dengan kuah santan dan sirup. Ada yang menambahkan bubur sumsum, sagu mutiara, dan ketan hitam.

Baca Juga: 5 Tempat Makan Es Krim Hits di Bandung yang Bikin Kamu Lupa Diet

11. Es Legen-Jawa Tengah/Timur

Es legen ini cukup sulit ditemukan. Legen terbuat dari legen pohon siwalan. Bisa ditemukan di daerah Jawa Timur dan Jawa Tengah seperti Rembang, Tuban, Pati, dll.

12. Es Laksamana Mengamuk-Riau

Memiliki nama yang cukup unik. Es laksamana mengamuk berasal dari Riau. Berisi buah mangga kweni, serutan kelawa dengan kuah santan, selasih, susu, serta air gula putih.

13. Es Kacang Merah-Palembang/Manado

Minuman ini mudah ditemui dimana saja. Es kacang merah berasal dari Palembang dan Manado. Jika es kacang merah asal Palembang dilengkapi siraman sirup merah, sedangkan es kacang merah Manado menggunakan kental manis cokelat.

14. Es Pleret-Blitar

Es pleret berasal dari Blitar, Jawa Timur. Terbuat dari tepung tapioka, tepung beras, dan air. Adonan tersebut dibentuk menjadi gempol atau bulatan kecil dan pleret atau adonan yang dipipihkan. Lalu, disiram dengan sirup coco pandan, kuah santan, dan es batu.

15. Es Tambring-Bali

Salah satu minuman segar yang berasal dari Bali. Minuman ini menggunakan putih telur sebagai salah satu bahan utama, tetapi tidak menciptakan bau amis. Es tambring terdiri dari campuran gula jawa, air kelapa, dan gula pasir.

16. Es Lahang-Jawa Barat

Bisa disebut sebagai minuman isotonik tradisional. Es lahang berasal dari Sunda. Terbuat dari nira atau sadapan buah aren. Menyadap aren membutuhkan keahlian khusus, itulah yang membuat es ini menjadi istimewa.

17. Es Lontrong- Slawi

Es lontrong slawi berasal dari Slawi (Tegal, Jawa Tengah). Disebut lontrong karena di daerah Slawi, minuman ini dijual di gang kecil bernama gang Lontrong. Es serut yang diberi isian kacang hijau, cincau, sirup merah, es batu, dan santan. Kadang diberi tambahan kolang-kaling dan potongan roti tawar.

Baca Juga: Resep Es Kuwut Khas Bali Rasanya Segar, Cocok untuk Ide Jualan Rumahan

18. Es Lidah Buaya-Pontianak

Lidah buaya merupakan tanaman berdaun hijau tebal berduri yang bagian dalamnya mirip dengan jelly. Es ini merupakan minuman khas dari Potianak, Kalimantan Barat. Cara membuatnya pun mudah. Siapkan wadah berisi potongan lidah buaya dan air gula, lalu tambahkan es batu. Minuman ini segar sekaligus menyehatkan.

19. Es Timun Serut-Aceh

Minuman ini mudah ditemui di Aceh. Untuk resep es timun serut selasih Aceh asli, biasanya disajikan dengan sirup gula atau sirup kemasan berwarna merah yang kental. Lalu disiram perasan air jeruk nipis.

20. Es Tebak- Sumatera Barat

Es tebak salah satu minuman khas dari Sumatera Barat. Pada dasarnya, es tebak ini merupakan es campur. Berisi potongan nangka, kolang-kaling, cincau, daging kelapa muda, tape, alpukat, dan tebak. Tebak adalah makanan khas Sumatera Barat, dibuat dari tepung beras yang dibentuk seperti mie setelah dimasak menyerupai cendol.

21. Toge Panyabungan – Sumatera Utara

Namanya jauh berbeda dari sajian ini. Bukannya menggunakan tauge, tetapi makanan manis khas Mandailing Natal ini menggunakan aneka kudapan yang tak asing bagi orang Indonesia.

Mulai dari bubur ketan hitam, cendol, tape ketan, bubur candil, dan lupis. Aneka kudapan tersebut dicampur dalam satu mangkuk kemudian disiram air santan dan gula aren asli.

Di Mandailing Natal, toge ini sering dimakan dalam kondisi hangat. Sedangkan di Medan, orang lebih banyak yang menyukai sajian ini dingin dengan ditambahkan es.

22. Es Air Mata Pengantin – Riau

Namanya memang unik, tetapi jangan ragukan rasanya. Isi dari es ini terdiri dari agar-agar yang kenyal dan berwarna-warni. Selain itu dilengkapi juga dengan biji selasih, sirup, es batu, dan biasanya juga terdapat blewah.

Baca Juga: Modalnya Rp35.000, Ini Resep Es Jelly Segar yang Cocok Jadi Ide Jualan

23. Jus Pinang – Jambi

Jus pinang merupakan minuman khas Jambi yang diipercaya sebagai minuman penambah tenaga. Pinang sendiri dikenal memiliki rasa yang getir, tapi rasa jus pinang tidak memiliki rasa getir karena sudah dicampur madu dan kuning telur.

24. Bubur Jewawut dan Bubur Dawat – Bengkulu

Daerah Bengkulu punya dua sajian khas untuk berbuka, yakni bubur jewawut dan bubur dawat. Bubur jewawut dibuat dari biji jewawut yang dalam bahasa Bengkulu disebut sebagai sekoi. Bubur jewawut bisa ditambahkan es supaya rasanya lebih segar.

Sementara bubur dawat ini cukup mirip dengan dawet di pulau Jawa. Perbedaannya, bubur dawat punya warna putih dari tepung beras karena tidak diberi pewarna hijau. Tepung beras yang sudah ditambah air panas dan kapur sirih dicetak dengan cetakan. Bubur dawat ini disajikan dengan santan yang dicampur dengan gula merah.

25. Es Jeruk Kunci – Bangka Belitung

Es jeruk kunci punya cita rasa asam-manis yang berbeda dari es jeruk pada umumnya. Kesegarannnya ini juga bisa jadi sajian berbuka yang sulit untuk dilewatkan.

Kalau kamu ke Bangka Belitung, kamu juga bisa membeli sirup jeruk kunci kemasan botol untuk oleh-oleh.

26. Es Serbat Kweni – Lampung

Mirip seperti es laksamana mengamuk, es serbat kweni juga terbuat dari potongan daging mangga kweni yang dicampur dengan gula merah dan selasih.

Selain dengan gula merah, ada juga beberapa orang yang menyajikannya dengan campuran gula putih. Karena menggunakan buah mangga kweni yang musiman, maka minuman ini juga hanya bisa ditemukan saat musim kweni saja.

27. Es Sekemu – Banten

Es sekemu merupakan sajian segar khas Banten yang mungkin sekarang jarang kamu dengar namanya.

Es ini terbuat dari kelapa muda, sawo matang, biji selasih, dan sirup gula. Sirup ini terkadang dikreasikan dengan tambahan daun pandan.

Baca Juga: Es Cendol Durian Ini Bisa Jadi Ide Jualan Kekinian, Menyegarkan dan Bikin Cuan

28. Es Rujak Gobet – Jawa Timur

Banyak ditemui di daerah Jawa Tengah dan Jawa Timur. Pada dasarnya ini adalah rujak serut yang disajikan dengan es puter. Terkadang juga rujak hanya dicampur dengan es batu saja.

Siapa sangka rasa asam, pedas, dan manis disantap dalam suhu dingin memberi sensasi yang unik dan nikmat.

29. Es Gosrok – DI Yogyakarta

Es gosrok merupakan sajian es jadul khas Yogyakarta. Nama es gosrok berasal dari cara pembuatannya yakni menggosokkan (gosrok) balok es pada alat penyerut es batu.

Topping dari es gosrok biasanya diisi dengan tape dan kelapa muda. Selain itu kadang ditambahkan juga roti tawar yang bisa dicelupkan para pembeli saat memakannya.

30. Es Kuwut – Bali

Selain ayam betutu dan pie susu, Bali juga punya sajian es yang menyegarkan bernama es kuwut. Nama es ini diambil dari bahasa Bali, kuwut, yang artinya adalah kelapa.

Es kuwut dibuat dari daging kelapa muda, melon, air kelapa, biji selasih, air jeruk nipis, sirup gula, dan es batu. Rasanya manis asam menyegarkan cocok diminum saat berbuka puasa.

31. Es Tape – Nusa Tenggara Barat

Es tape atau poteng ini adalah salah satu sajian es khas Lombok, Nusa Tenggara Barat. Es tape dibuat dari campuran tape, susu cair, santan kelapa, dan es batu.

Baca Juga: Hanya Modal Rp30.000, Simak Resep Es Coklat Cup Cafee untuk Ide Jualan, Dijamin Cuan

32. Catemak Jagung – Nusa Tenggara Timur

Catemak jagung merupakan bubur khas Nusa Tenggara Timur. Isiannya berupa jagung, labu lilin, dan kacang hijau.

Sajian ini juga seringkali ditambahkan dengan berbagai sayuran seperti bunga pepaya, daun ubi, jantung pisang, atau pucuk labu.

Untuk sajian buka puasa, catemak jagung ini juga bisa kamu tambahkan es agar rasanya segar dan dingin.

33. Ce Hun Tiau – Kalimantan Barat

Ce hun tiau adalah sajian es khas masyarakat Tionghoa di Kalimantan Barat. Sajian ini terdiri dari ketan hitam, kacang merah, cincau, bongko, santan, gula merah cair, dan ce hun tiau.

Ce hun tiau merupakan sejenis cendol berwarna putih yang terbuat dari tepung dan berbentuk panjang.

34. Es Nangka Selasih – Kalimantan Selatan

Seperti namanya, es ini merupakan campuran dari buah nangka dan biji selasih yang segar. Biasanya sajian ini bisa ditemukan di Banjarmasin.

Untuk kuahnya, es ini juga mencampurkan perasan air jeruk nipis yang akan membuat rasa es semakin segar.

35. Es Omu – Gorontalo

Sajian segar ini biasanya dijadikan takjil saat bulan Ramadan. Omu dibuat dari bahan kelapa muda yang dicampur dengan gula merah dan jeli yang dibuat dari tepung sagu.

Masyarakat Gorontalo juga sering menambahkan topping berupa kacang yang akan membuat rasa omu tambah gurih.

Baca Juga: Resep Es Krim Viennetta AlaChef Devina Hermawan, Bikin Nostalgia Mewah di Rumah dengan Bahan-bahan Sederhana

36. Es Buah Matoa – Papua Barat

Minuman khas Papua Barat ini dibuat dari buah matoa yang juga khas berasal dari Papua. Buah matoa sendiri punya cita rasa manis sedikit kecut.

Buah matoa yang sudah dibuang bijinya kemudian dicampur dengan beragam topping lain seperti buah mangga, kolang kaling, dan tape ketan. Kemudian dicampur dengan carica, madu, sirup frambozen, santan kental, dan es batu.

37. Es Teh Sarang Semut – Papua

Mungkin kamu bingung, kenapa sarang semut malah diolah jadi teh? Di Papua, sarang semut punya bentuk yang unik. Besar-besar dan mirip kayu kering.

Sarang semut ini bisa direbus dengan air dan menghasilkan larutan mirip teh berwarna kecokelatan yang punya rupa mirip teh dengan rasa yang sangat nikmat.

Sarang semut ini punya banyak manfaat untuk kesehatan, seperti mengatasi darah tinggi, melancarkan haid, dan mengatasi migrain.

Ternyata, es yang berbahan dasar air yang dibekukan bisa menjadi sangat nikmat jika diolah menjadi sajian khas di berbagai daerah Nusantara.

Kamu bisa mencicipi es tradisional khas Indonesia tersebut dengan menemukannya di tempat-tempat makan ataupun restoran-restoran terdekat dengan kota kamu.

Dari 37 es khas Indonesia yang telah disebutkan, mana yang jadi favoritmu? Ayo lestarikan kuliner Indonesia.***

Editor: Indra Kurniawan

Terkini

Trending