PRFMNEWS - Kaya vitamin, mineral, dan protein berkualitas tinggi, telur merupakan sumber makanan padat gizi yang digemari banyak orang. Telur juga merupakan sumber nutrisi yang menyehatkan jantung seperti potasium, folat, dan vitamin B. Selain itu telur juga dapat dibeli dengan harga yang terjangkau.
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa mengonsumsi dua butir telur per hari sebenarnya dapat meningkatkan kesehatan jantung.
Meski demikian, sejumlah orang bisa mengalami risiko jika makan telur setiap hari, mulai dari kolesterol meningkat hingga alergi dan lainnya.
Mengapa demikian? Yuk, simak penjelasan berikut ini.
Baca Juga: Bahaya! Jangan Makan Telur Bersamaan dengan 10 Makanan dan Minuman Ini
Nutrisi pada 1 butir telur
Melansir dari Eating Well, satu butir telur utuh berukuran besar mengandung nutrisi berikut:
- Kalori: 70
- Protein: 6 gram
- Jumlah lemak: 5 gram
- Lemak jenuh: 2 gram
- Karbohidrat: 0 gram
- Vitamin B12: 0,5 mcg
- Vitamin D: 1,24 mcg
- Kolin: 169 mg
Putih telur dan kuning telur mempunyai khasiat berbeda. Putih telur mengandung sekitar 60% dari jumlah total protein dalam telur, sedangkan kuning telur lebih banyak mengandung lemak jenuh dan kolesterol.
Studi yang meneliti asam lemak dalam kuning telur menunjukkan bahwa kuning telur memiliki sifat anti-inflamasi, sifat antioksidan, membantu peningkatan daya ingat dan memberikan perlindungan kardiovaskular.
Ketika dimakan utuh, penelitian lain menunjukkan bahwa telur dapat berdampak positif pada massa otot , meskipun diperlukan penelitian yang lebih ekstensif.
Baca Juga: Kamu Suka Makan Telur Setengah Matang? Ini Manfaat dan Bahayanya yang Perlu Diwaspadai
Bahaya makan telur berlebih
Namun untuk mengonsumsinya setiap hari dan dalam jumlah yang tidak banyak, kalian juga harus berhati-hati.
1. Kolesterol Meningkat
Makan banyak telur dapat meningkatkan kolesterol Anda karena telur mengandung kolesterol tinggi. Telur kaya gizi, namun kuning telurnya tinggi lemak. Peningkatan kolesterol dikaitkan dengan peningkatan kemungkinan berkembangnya penyakit kardiovaskular.
Respons individu berbeda-beda, dan variabel penting mencakup keputusan gaya hidup, makanan, dan kecenderungan genetik.
2. Menghambat Penyerapan Biotin
Putih telur mengandung protein yang disebut avidin, yang memiliki kemampuan mengikat vitamin B biotin dan mengurangi penyerapannya. Memasak putih telur mengubah sifat avidin, menurunkan kapasitasnya sehingga menghambat penyerapan biotin.
3. Berisiko untuk Jantung
Telur memiliki banyak lemak jenuh selain lemak bermanfaat. Mengonsumsi banyak telur, terutama jika digoreng dengan lemak berlebih, dapat meningkatkan konsumsi lemak jenuhnya, sehingga berdampak buruk bagi kesehatan jantung sebagian orang.
4. Alergi
Makan telur setiap hari dapat memicu reaksi alergi pada individu tertentu yang mengalami intoleransi terhadap telur. Alergi telur dapat menyebabkan reaksi yang kurang signifikan seperti gatal-gatal atau reaksi yang lebih berbahaya seperti anafilaksis. Mereka yang alergi terhadap telur sebaiknya menjauhi telur sama sekali.
Baca Juga: Bingung Mau Bikin Menu Apa? Cobain Resep Olahan Telur Satu Ini, Enak Gurih dan Bumbu Meresap
5. Masalah Pencernaan
Makan telur setiap hari dapat menyebabkan sakit perut pada individu tertentu. Kondisi tersebut bisa mencakup gangguan pencernaan, gas, dan kembung.
6. Risiko Kontaminasi
Mengonsumsi telur mentah atau setengah matang setiap hari bisa membuat Anda lebih rentan tertular Salmonella.
Telur harus dimasak sepenuhnya untuk mengurangi risiko tersebut, terutama bagi kelompok rentan seperti ibu hamil, anak kecil, orang lanjut usia, dan orang dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah.
Telur dapat dimasukkan ke dalam makanan apa pun mulai dari sarapan dan makan siang hingga makan malam atau makanan ringan.
Tetapi, meskipun telah terbukti memiliki nutirisi penting dan kaya gizi, jumlah telur yang dikonsumsi setiap harinya sebaiknya tetap jangan berlebihan.
Jadi, mengingat manfaatnya bagi tubuh, konsumsi telur setiap hari secara wajar tentu boleh dan baik bagi kesehatan.***