Heru pun mengajak seluruh elemen agar bahu-membahu menjadikan dunia sepakbola Indonesia yang lebih baik di masa depan.
“Kita tahu sekarang Bobotoh banyak dari kalangan remaja. Apalagi sekarang era digital semua serbamudah dalam berinteraksi. Ini sebetulnya adalah kerja kelompok. Kita yang bisa disebut sebagai senior harus aktif dalam mengedukasi agar para remaja ini bisa mendukung tim Persib dengan cara yang baik,” ujarnya.
Sementara Airlangga sangat mengapresiasi program ini dan berharap menjadi bekal yang positif bagi para remaja yang menggandrungi sepak bola.
Pemain dengan sapaan akrab Ronggo yang sudah melalui banyak hal di kancah sepak bola Indonesia mengaku senang bisa membagikan pengalamannya bersama remaja-remaja, khususnya pecinta Persib.
“Kami di sini ingin berbagi dan mengedukasi kepada adik-adik untuk menjadi suporter yang baik. Jadi anak-anak muda tentunya butuh wawasan agar tidak terjerumus dalam hal yang negatif,” katanya.
“Saya harap setelah adanya program Persib Goes to School ini ada bekal untuk adik-adik untuk menjadi suporter yang baik dan menjadi contoh untuk yang lainnya,” ungkap mantan pemain yang identik dengan nomor punggung 9 ini.
Sementara Rizka Safitri berbicara tentang pentingnya sebuah pendampingan terhadap remaja, khususnya untuk menghadapi sebuah rivalitas. Menurutnya, usia remaja masih memerlukan bimbingan agar tidak mudah terjerumus dengan hal yang negatif.
“Ini merupakan sosialisasi dan edukasi yang penting untuk kalangan remaja. Karena kita tahu kalangan remaja sedang mengalami masa perubahan baik dari sisi fisik, kognitif, maupun emosinya. Jadi kalangan remaja ini sangat butuh role model, butuh dirangkul dan panutan atau figur yang positif. Kegiatan ini pun diharapkan mampu menangkal perilaku negatif dari para remaja, termasuk bullying,” kata Rizka.
Baca Juga: Marc Klok Tak Sabar Bela Merah Putih Lawan Burundi di FIFA Matchday