PRFMNEWS - Gubernur Jawa Barat (Jabar) Ridwan Kamil meminta kelas menengah atas untuk rajin berbelanja di sektor usaha mikro kecil menengah (UMKM).
Dia juga mengimbau kelas menengah untuk tidak menabung terlebih dahulu.
Hal itu dilakukan sebagai langkah untuk menghidupkan UMKM yang terdampak pandemi Covid-19.
"Kelompok menengah atas saya imbau untuk rajin belanja ke warung, beli baju di UMKM. Segala rupa dibelanjakan, jangan nabung dulu lah perintah pak gubernur, nanti kalau situasi sudah normal lagi, mesin normal lagi, maka diseimbangkan lagi gaya hidupnya," kata gubernur yang karib disapa Emil dalam konferensi pers yang dipantau dari akun Youtube Humas Jabar, Senin 26 Oktober 2020.
Baca Juga: Sampah jadi Faktor Penyebab Banjir pada Sejumlah Titik di Kota Bandung
"Ini tidak mempromosikan pemborosan, ini menolong UMKM yang hampir mati, mau tutup dan mau PHK, supaya tidak terjadi krisis ekonomi berkepanjangan," lanjutnya.
Selain berbelanja di UMKM, Emil juga meminta kelas menengah yang berencana membeli mobil untuk segera membelinya.
Mengingat, pendapatan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jabar dari sektor pajak kendaraan baru menurun.
"Ga usah nunggu yang macam-macan, beli aja mobil motor. Karena kalau beli mobil motor pajaknya jadi pendapatan provinsi yang sedang menurun. Jadi saya imbau yang sudah siap beli otomotif, mohon jangan ditahan proses pembeliannya," kata Emil.
Dalam kesempatan tersebut, Emil juga menyampaikan bahwa penyerapan kredit di Jabar berada di atas rata-rata nasional.
Angka penyerapan kredit rata-rata nasional berada di angka 1,04%, sementara angka penyerapan kredit di Jabar di angka 1,55%.
Baca Juga: Lintas Shuttle Membuat Gebrakan dengan Membuka Rute Baru dan Hub Bandung – Jabodetabek di KM 62
Selain itu, persentase NPL (Non Performing Loan) atau gagal bayar di Jabar juga di bawah rata-rata nasional. NPL rata-rata nasional berada di angka 3,22 %, sementara di Jabar 1,55 %.
Emil pun menyimpulkan bahwa secara umum kondisi ekonomi di Jabar sudah membaik.
"Secara umum ekonomi membaik, kredit yang disalurkan perbankan banyak, gagal bayar sedikit," kata Emil.
Tak hanya itu, Emil juga menyampaikan bahwa secara umum produksi dan SDM yang bekerja di Jabar naik 60% setelah sempat terdampak pandemi.
"Dulu zaman normal 100%, sekarang sempat drop, selama caturwulan II naik lagi di angka 60%. Mudah-mudahan sampai akhir Desember naik terus sampai 100%. Kalau sudah 100% berarti ekonomi kita bergerak seperti sebelumnya," tandasnya.***