Network
PRFMNEWS – Sedikitnya ada 110 orang di salah satu pesantren di Garut yang terpapar virus Corona setelah dilakukan swab test pada Jumat 23 Okober 2020 kemarin. Dari jumlah tersebut 80 orang di antaranya adalah penghuni di pesantren tersebut, sementara sisanya merupakan warga sekitar pesantren.
Humas Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Garut, Yeni Yunita menyatakan warga yang terpapar Covid-19 itu rata-rata tidak bergejala. Sehingga saat ini masih di tempatkan terpisah di sebuah bangunan di dalam pesantren.
“Rata-rata santri ini OTG, karena tidak mengalami gejala yang menunjukan positif Covid-19. Jadi hari ini, kita sisir dulu datanya satu per satu,” ujarnya saat on air di Radio PRFM 107,5 News Channel, Sabtu 24 Oktober 2020.
Baca Juga: Waduh ! Luhut Sebut Rencana Vaksinasi Covid-19 pada November Terancam Diundur, Ada Apa?
Kronologisnya, diketahui ada salah satu santri yang pulang ke tempat tinggalnya di Bekasi. Sesampainya di sana, santri tersebut jatuh sakit.
Mendapati hal itu, ibunya yang juga tenaga kesehatan di Bekasi langsung melakukan swab terhadap anaknya. Namun, ketika sudah mulai membaik anak tersebut memilih kembali ke Garut tanpa mengetahui terlebih dahulu hasil swab-nya.
Ternyata setelah hasil swab test keluar, santri asal Bekasi tersebut dinyatakan positif corona. Sehingga ibu dari anak tersebut langsung melaporkan kasusnya ke Gugus Tugas Percepatan Penaganan Covid-19 di Garut.
Baca Juga: Sudah Dapat SMS BLT Rp2,4 Juta Tahap 1 dari BRI Tapi Salah Identitas? Ini Cara Mengurusnya
“Setelah (anaknya-red) di Garut ibunya langsung menghubungi tim gugus tugas di Kabupaten Garut, memberitahukan hasil swab anaknya ternyata positif. Jadi si anak itu, pas di swab di Bekasi tapi anak itu tidak menunggu dulu hasil keburu pulang ke Garut,” kata Yeni.
