Viral Gelembung Hitam di Air Sungai Citarum, Pemkab Karawang Sampaikan Larangan ini Bagi Warga

Penulis: Agung Tri Nurcahyo
Editor: Indra Kurniawan
Alat pembersih sampah di Sungai Citarum
Alat pembersih sampah di Sungai Citarum /Humas Jabar

Sementara Kabid Penaatan dan Pengendalian Lingkungan (PPL) DLHK Karawang, Melly, menyampaikan bahwa pihaknya sudah melakukan verifikasi lapangan ke Desa Segaran, Kecamatan Batujaya dan Desa Telukbuyung, Kecamatan Pakisjaya.

"Kami langsung terjun ke titik kejadian untuk melakukan verifikasi lapangan terkait munculnya gelembung udara di Sungai Citarum segmen Batujaya-Pakisjaya," ungkapnya.

Baca Juga: Aliran Sungai Citarum Jabar Tercemar Bahan Aktif Obat Membahayakan, BRIN Ungkap Penyebabnya

Berdasarkan fakta dan temuan di lapangan, gelembung udara yang berasal dari dasar sungai itu muncul di beberapa titik pada 14-16 September 2024.

"Terjadinya kemunculan gelembung udara dari dasar Sungai Citarum itu, terjadi di beberapa titik, mulai dari Desa Segaran Kecamatan Batujaya dan Desa Telukbuyung Kecamatan Pakisjaya, yang berjarak sekitar 3 kilometer," katanya.

Melly menuturkan, menurut keterangan warga, gelembung udara yang keluar dari dasar sungai membawa lumpur berwarna hitam, mengeluarkan bau menyengat, menimbulkan arus/gelombang air dan membentuk lingkaran hitam dengan diameter bervariasi antara 1-8 meter.

Baca Juga: Pemda di Cekungan Bandung Diajak Kolaborasi Lestarikan Sungai Citarum, Sekda Jabar: Perkuat Pengelolaan Sampah

"Hal ini tergantung dari kedalaman sungai dan kekuatan gelembung udara, bahkan ada yang mancur ke atas permukaan air, yang terlihat oleh warga yang tinggal di bantaran sungai tetapi tidak sempat merekam karena ada rasa takut," kata Melly.

Ia mengatakan, durasi waktu munculnya gelembung udara bervariasi, mulai dari 30 menit, satu jam bahkan ada yang sampai seharian.

"Untuk mengetahui secara jelas penyebab fenomena alam lumpur blow up ini, kami bersurat untuk meminta penelitian lebih lanjut ke Badan Geologi Kementerian ESDM dan ke Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG," bebernya.***

Halaman:

Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Trending

Berita Pilgub