Bukan Sesar Garsela, BNPB Duga Sesar Lain Penyebab Gempa 5 Magnitudo di Kabupaten Bandung

Editor: Rifki Abdul Fahmi
Rumah di Desa Cibeureum, Kecamatan Kertasari, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, menjadi salah satu bangunan yang rusak parah akibat guncangan gempa magnitudo 5,0 pada Rabu, 19 September 2024.
Rumah di Desa Cibeureum, Kecamatan Kertasari, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, menjadi salah satu bangunan yang rusak parah akibat guncangan gempa magnitudo 5,0 pada Rabu, 19 September 2024. /Irwan Suherman/Pikiran Rakyat/

PRFMNEWS - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengungkapkan bahwa gempa bumi berkekuatan magnitudo 5.0 yang mengguncang Kabupaten Bandung, Jawa Barat, bukan diakibatkan pergerakan sesar Garsela (Garut Selatan) ataupun sesar Lembang.

Disampaikan Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari, gempa yang terjadi pada Rabu 18 September 2024 diduga dipicu oleh sesar aktif yang belum terpetakan.

Awalnya gempa tersebut diperkirakan terjadi akibat aktivitas Sesar Garsela, salah satu sesar aktif yang berada di sekitar wilayah Bandung.

Namun usai dilakukan pemetaan lebih lanjut serta analisis terhadap data gempa susulan, tim BNPB menemukan bahwa gempa tersebut kemungkinan besar disebabkan oleh sesar yang belum teridentifikasi sebelumnya.

Baca Juga: Penjelasan BMKG Soal Gempa di Bandung Hari ini: Akibat Aktivitas Sesar Garsela

Abdul juga menegaskan bahwa gempa ini bukan disebabkan oleh dua segmen Sesar Garsela, dan juga bukan akibat Sesar Lembang, yang dikenal sebagai salah satu sesar aktif di wilayah tersebut.

"Ada dua segmen Sesar Garsela, distribusi gempa pertama dan susulan bukan sesar aktif Garsela, juga tidak Sesar Lembang," ucap Abdul dikutip dari laman ANTARA pada Kamis 19 September 2024.

Keberadaan sesar aktif yang belum terpetakan menjadi perhatian serius bagi BNPB, mengingat potensi risiko yang ditimbulkan bagi masyarakat di wilayah sekitar.

Abdul menyatakan bahwa BNPB bersama lembaga terkait, seperti Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) serta Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), masih melakukan penelitian lebih lanjut untuk memastikan lokasi dan karakteristik sesar tersebut.

Baca Juga: Gempa Bandung 5.0 Magnitudo Disebabkan Aktivitas Sesar Garsela, BMKG Beri Penjelasan Begini

Seiring dengan potensi terjadinya gempa susulan, BNPB mengimbau masyarakat untuk tetap waspada dan memprioritaskan keselamatan diri.

Masyarakat yang tinggal di rumah yang dianggap tidak aman atau berpotensi roboh akibat gempa diimbau untuk segera mengungsi ke lokasi yang lebih aman.

Sebelumnya gempa bumi yang terjadi pada Rabu pagi pukul 09.41 WIB tersebut berpusat di darat, sekitar 25 kilometer tenggara Kabupaten Bandung, dengan kedalaman 10 kilometer.

Meskipun tidak menimbulkan kerusakan besar, gempa ini menimbulkan kekhawatiran di kalangan masyarakat setempat, terutama terkait kemungkinan terjadinya gempa susulan.

Pemerintah Kabupaten Bandung telah menetapkan status tanggap darurat bencana pasca-gempa bumi tersebut.

Langkah ini diambil sebagai upaya cepat dalam penanganan potensi dampak lebih lanjut dari gempa bumi serta untuk mengoordinasikan langkah-langkah mitigasi guna meminimalisir korban jiwa dan kerusakan yang lebih luas.

Sementara itu, BNPB bersama pihak terkait terus memantau perkembangan situasi dan mempersiapkan langkah antisipatif untuk menghadapi kemungkinan gempa susulan.

Dengan masih terjadinya gempa-gempa susulan, BNPB meminta masyarakat untuk tetap tenang namun waspada, dan mengikuti arahan dari pihak berwenang.***

Sumber: Antara


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Trending

Berita Pilgub