Pelajaran dari Gempa Garut, Begini Pesan Pj Bupati Garut untuk Warga yang Tinggal di Sesar Garsela

Editor: Asep Yusuf Anshori
Kondisi rumah terdampak gempa akibat pergerakan sesar Garsela di wilayah Kecamatan Samarang, Kabupaten Garut pada Rabu, 1 Februari 2023 lalu.
Kondisi rumah terdampak gempa akibat pergerakan sesar Garsela di wilayah Kecamatan Samarang, Kabupaten Garut pada Rabu, 1 Februari 2023 lalu. /Pikiran Rakyat/Aep Hendy/

PRFMNEWS - Rabu 18 September 2024, pukul 09:41 WIB, BMKG telah melaporkan terjadinya gempa berkekuatan magnitudo 5.0 yang berpusat di 24 kilometer tenggara Kabupaten Bandung.

Gempa ini terjadi pada kedalaman 10 kilometer dan dampaknya terasa hingga ke wilayah Kabupaten Garut. Akibat guncangan ini, beberapa bangunan di Garut mengalami kerusakan, memaksa warga untuk mengungsi karena rumah mereka tidak lagi aman untuk ditinggali.

Menurut Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Daryono, gempa bumi dangkal yang terjadi di Bandung pada pagi ini dipicu oleh aktivitas Sesar Garut Selatan (Garsela).

Baca Juga: Hoax! Pesan Berantai Gempa Susulan Lebih Besar di Bandung yang Tersebar di Grup WA

Sesar Garut Selatan atau yang dikenal sebagai Sesar Garsela, merupakan salah satu sesar aktif di bagian selatan Jawa Barat. Sesar ini membentang sepanjang 42 km, mulai dari wilayah selatan Garut hingga selatan Bandung, dan terbagi menjadi dua segmen, yaitu segmen Rakutai di utara sepanjang 19 km dan segmen Kencana di selatan sepanjang 17 km.

Merespons bencana tersebut, Pj Bupati Garut, Barnas Adjidin, memastikan bahwa bantuan bagi para korban gempa di Kabupaten Garut, Jawa Barat, telah tersalurkan dengan baik. Ia menegaskan bahwa penyaluran bantuan tidak boleh menyulitkan masyarakat yang menjadi korban bencana.

Barnas menambahkan bahwa gempa bumi di Bandung telah menyebabkan kerusakan parah pada bangunan warga di Garut, sehingga banyak rumah yang tidak bisa ditempati karena berisiko membahayakan penghuninya.

Baca Juga: Padahal Ada Kesepakatan, Kini Opang Ajukan Syarat Baru Jika Pasir Impun Bandung Ingin Jadi Zona Hijau Ojol

Oleh karena itu, Barnas menegaskan bahwa rumah-rumah yang berada di sekitar episentrum atau jalur gempa Sesar Garsela di wilayah tersebut harus dibangun dengan kokoh agar tidak mudah runtuh saat terjadi gempa.

“Harus dengan struktur yang benar dulu, saya lihat tadi banyak yang tidak pakai besi dan itu mudah roboh," ungkapnya.

Lebih lanjut, Barnas menekankan pentingnya koordinasi dalam penyaluran bantuan. Ia menginginkan agar bantuan yang diterima tidak hanya terhimpun tanpa kejelasan distribusinya.

Baca Juga: Gempa Bandung 5.0 Magnitudo Disebabkan Aktivitas Sesar Garsela, BMKG Beri Penjelasan Begini

"Nanti juga di saat-saat sedang tanggap darurat ada bantuan, ini saya minta tersentral," tegasnya.

Dalam upaya penanganan bencana ini, seluruh pihak yang terlibat, baik dari pemerintah daerah maupun instansi terkait, diinstruksikan untuk menjalankan tugasnya dengan baik.

Barnas menyatakan bahwa upaya ini akan terus ditingkatkan, sehingga masyarakat tidak kesulitan mendapatkan makanan selama masa tanggap darurat.***


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Trending

Berita Pilgub