Sumedang Tidak Terdampak Langsung Megathrust, Warga Diminta Tetap Waspada

Penulis: Rian Firmansyah
Editor: Tim PRFM News
Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Provinsi Jawa Barat, Edi Haryadi, saat menghadiri kegiatan yang dilaksanakan BPBD Kabupaten Sumedang, di Shappire City Park Sumedang,
Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Provinsi Jawa Barat, Edi Haryadi, saat menghadiri kegiatan yang dilaksanakan BPBD Kabupaten Sumedang, di Shappire City Park Sumedang, /kabar-sumedang.com/DOK Pemda Sumedang/

BANDUNG, PRFMNEWS - Megathrust yang ditenggarai bisa memicu gempa berdampak besar di Indonesia menjadi isu yang berkembang di masyarakat akhir-akhir ini, termasuk di Kabupaten Sumedang.

Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan pada Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Jawa Barat Edi Haryadi menyampaikan, Sumedang tidak termasuk daerah yang terdampak langsung.

Potensi megathrust di Jawa Barat sendiri yang langsung terdampak sebagian besar ada di wilayah Pantai Selatan, antara lain Kabupaten Sukabumi, Cianjur, Garut, Tasik dan Pangandaran.

"Memang potensi megathrust terjadi di lima kabupaten, tapi dampak goncangannya sudah ada berdasarkan kajian dari BMKG. Termasuk ke wilayah Sumedang yang getarannya kisaran 4 sampai 5 MMI. Jadi artinya ada potensi kerusakan ringan," ujar Edi usai menjadi narasumber acara Pembinaan dan Pengawasan Teknis Jalur Evakuasi dan Papan Informasi BPBD Kabupaten Sumedang di Hotel Sapphire City Park, Selasa 3 September 2024.

Baca Juga: Ini 5 Khasiat Bengkuang untuk Kesehatan Wajah, Bisa Mencerahkan dan Cegah Penuaan Dini

Meskipun megathrust akan berdampak juga di Kabupaten Sumedang, tapi tidak bisa diprediksi kapan dan dimana terjadinya.

Oleh karena itu, ia mengimbau masyarakat Sumedang agar tetap tenang dan tidak panik atas isu tersebut.

"Ini tentu saja harus disikapi oleh kita selaku pemerintah dan masyarakat agar tidak panik, tidak gaduh. Kemudian tidak mendengar berita-berita yang kurang bertanggung jawab," tuturnya.

Yang lebih penting dari itu, lanjut Edi, masyarakat harus lebih meningkatkan kewaspadaan dan kesiapsiagaan.

"Kita harus lebih meningkatkan kewaspadaan dan kesiapsiagaan diantaranya dengan cara sosialisasi apa yang harus dilakukan jika terjadi gempa, bagaimana cara evakuasi mandiri dan memberikan pertolongan secara mandiri," terangnya.

Sosialisasi tersebut menurut Edi perlu dilakukan secara masif, baik melalui keluarga tangguh bencana,desa tangguh bencana, satuan pendidikan aman bencana atau komunitas-komunitas yang ada.

"Sosialisasi ini tidak hanya dilakukan oleh BPBD atau pemerintah saja, tapi oleh semua unsur pentahelix wajib menyampaikan kepada masyarakat secara benar," ujarnya.

Selanjutnya di setiap wilayah yang dikategorikan rawan bencana ia meminta agar dipasang rambu-rambu arah evakuasi dan titik kumpul.

"Mana kala terjadi gempa, apabila masyarakat akan dievakuasi maka sudah disepakati daerah titik kumpul," imbuhnya.

Baca Juga: Pemkab Gelar Job Fair di SMKN 2 Sumedang, Tersedia 1.367 Loker untuk Lulusan SLTA

Sekretaris BPBD Kabupaten Sumedang M. Yogaswara mengatakan, Pembinaan dan Pengawasan Teknis Jalur Evakuasi dan Papan Informasi diikuti oleh seluruh anggota Pusdalops BPBD.

"Melalui pembinaan ini, anggota Pusdalops BPBD diharapkan dapat memberikan informasi atau imbauan mengenai kawasan rawan bencana tertentu bagi masyarakat yang berada pada kawasan rawan bencana," ujarnya.***


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Trending

Berita Pilgub