Polda Jabar Gelar Sosialisasi Pencegahan Radikalisme dan Intoleransi

Penulis: TIM PRFM
Editor: Rian Firmansyah
Polda Jawa Barat menggelar acara sosialisai pencegahan paham radikalisme dan  intoleransi untuk anggota kepolisian.
Polda Jawa Barat menggelar acara sosialisai pencegahan paham radikalisme dan intoleransi untuk anggota kepolisian. /

BANDUNG, PRFMNEWS - Polda Jawa Barat mengadakan kegiatan Sosialisasi Radikalisme Penanggulangan serta Pencegahan Radikalisme dan Intoleransi bagi Personel Polda Jawa Barat yang bertempat di Aula Masjid Al-Amman Polda Jabar. Kamis, 22 Agustus 2024.

Kegiatan ini menghadirkan RR.Desy Priatni selaku Wakil Ketua FKPT Jawa Barat yang juga sekaligus mewakili BNPT RI memberikan materi.

Acara dibuka oleh AKBP Hidayat sebagai Kabagwatpers RO SDM Polda Jawa Barat. Dalam sambutannya Hidayat menyampaikan bahwa jajaran kepolisian penting menjaga persatuan dan kesatuan.

Baca Juga: Agenda Kunjungan Paus Fransiskus ke Indonesia Pada September Nanti

Selain itu, dia juga menyampaikan sangat penting untuk saling menghargai satu sama lain.

"Pentingnya kegiatan hari ini dalam rangka sosialisasi mengenai bahayanya paham radikalisme dan intoleransi," katanya.

Dalam pemaparannya, Desy Priatni, membahas tentang bahaya radikalisme, intoleransi, dan terorisme.

Dia menyampaikan dasar dalam pencegahan radikalisme dan teorisme seperti meningkatkan daya tangkal masyarakat, meningkatkan kesadaran dan kewaspadaan dini masyarakat, serta saling menghargai satu sama lain.

Baca Juga: Resmi! ini Jadwal Persib di ACL 2024 yang Akan Berkandang di Si Jalak Harupat

Selanjutnya, Desy Priatni menyampaikan metode dan pemahaman mengenai radikalisme, pentingnya pemahaman yang mendalam terhadap radikalisme, yang didefinisikannya sebagai sikap atau paham ekstrem yang dapat mengancam stabilitas negara, karena radikalisme bertentangan dengan UUD 1945, dan merupakan ancaman serius terhadap ketahanan Ideologi Pancasila.

Lalu, Desy Priatni menyampaikan beberapa poin dalam cara mengatasi Intoleransi, yaitu menumbuhkan kesadaran pada masyarakat bahwa realitas kehidupan adalah heterogen dan multicultural, tidak memaksakan kehendak diri kepada orang lain, dan tidak mementingkan suku bangsa sendiri atau menganggap suku bangsa sendirinya lebih baik.***


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Trending

Berita Pilgub