Selain permasalahan perumahan, Dedi juga menyoroti kondisi sanitasi lingkungan yang masih memprihatinkan di Jawa Barat.
Ia menyebutkan bahwa banyak sungai kecil dan halaman rumah warga yang masih tercemar oleh limbah domestik.
Baca Juga: Pasangan Dedi Mulyadi-Erwan Setiawan Daftar ke KPU Jabar Selasa Besok
Kondisi ini, menurutnya, sangat mengkhawatirkan karena terjadi di tengah era digital yang seharusnya membawa peningkatan kualitas hidup masyarakat.
Lebih lanjut, Dedi juga menyoroti masalah akses terhadap air bersih, yang hingga kini masih menjadi tantangan di beberapa wilayah Jawa Barat.
Selain itu, Dedi mengungkapkan keprihatinannya terhadap tingginya angka kematian ibu dan anak serta meningkatnya jumlah pernikahan di usia dini di Jawa Barat.
Baca Juga: Ungkap Alasan Kenaikan Tarif Ojol dan Taksi Online di Jabar, Dishub: Masih Sesuai Aturan
Dedi juga mengangkat masalah sosial lain yang sedang marak di Jawa Barat, seperti maraknya pinjaman online (pinjol) ilegal, bank emok, dan bank keliling.
Menurutnya, keberadaan lembaga-lembaga keuangan informal ini sering kali menjerat masyarakat dalam lingkaran utang yang sulit terlepas.
Di sisi lain, sektor pendidikan juga menjadi sorotan, terutama terkait rendahnya angka penerimaan siswa di tingkat SMA melalui mekanisme Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB).