Meski Ada Ketidakpastian Global, Bank Indonesia Optimistis Ekonomi Jabar Tumbuh hingga 5,4 Persen

Penulis: Rizky Perdana
Editor: Tim PRFM News
Gedung Bank Indonesia (BI) Jawa Barat.
Gedung Bank Indonesia (BI) Jawa Barat. /PRFM


PRFMNEWS
- Bank Indonesia Jawa Barat optimistis ekonomi di Jawa Barat akan tetap tumbuh di angka 4,6 hingga 5,4 persen pada akhir 2024.

Pertumbuhan ekonomi tersebut didasari sejumlah faktor, di antaranya permintaan domestik yang tetap kuat seiring peningkatan mobilitas masyarakat, dan juga dampak positif ekonomi dari penyelenggaraan Pilkada Serentak hingga akhir tahun ini.

"Akan ada pengeluaran uang dari kontestan yang terjadi di banyak kabupaten kota, berapa persen dampaknya memang belum ada, tapi akan dampak positif seperti Pilpres dan Pileg kemarin," kata Kepala Perwakilan Bank Indonesia Jawa Barat, Muhamad Nur dalam paparannya, Rabu 7 Agustus 2024.

Baca Juga: Bank Indonesia: Hati-hati Scan QRIS Saat Transaksi Meski Hadirkan Banyak Manfaat

Kendati demikian, masih ada sejumlah tantangan global dalam pertumbuhan ekonomi di Jabar, seperti salah satunya adalah peningkatan tensi geopolitik di Timur Tengah imbas tewasnya salah seorang pimpinan Hamas beberapa waktu lalu.

Begitu pun, peningkatan rasio pengangguran di Amerika Serikat dan divergensi kebijakan berbagai Bank Sentral di berbagai negara akibat dinamika perekonomian global.

"Oleh karena itu, untuk mengatasi hal ini perlu kolaborasi dan sinergi kebijakan antar pihak," ucap Nur.

Bank Indonesia juga memaparkan pada triwulan II tahun 2024, ekonomi Jabar tumbuh 4,95 persen, ada kenaikan jika dibandingkan triwulan I 4,93 persen.

Baca Juga: OJK Cabut Izin Usaha 14 Bank yang Dinyatakan Kolaps Secara Bertahap

Investasi masih menjadi sektor yang dapat dibanggakan di Jawa Barat, sebab pada triwulan II realisasi investasi mencapai Rp63,7 triliun dan terbesar se-Indonesia.

"Tiga besar negera investor ke Jabar yaitu Jepang Rp3,09 triliun, Korea Selatan Rp6,8 triliun, dan Singapura Rp6,7 triliun," paparnya.

Sementara terkait inflasi, Jawa Barat mengalami inflasi sebesar 0,06 persen pada Juli. Namun masyarakat tidak perlu khawatir karena nilai tersebut masih lebih rendah dari target, sehingga dapat dikategorikan terkendali.

"Bukan sesuatu yang mengkhawatirkan kalau dilihat secara tahunan, tapi juga tidak kita dibiarkan, kita terus evaluasi dan langkah-langkahnya," tegas Nur.

Untuk merealisasikannya, Bank Indonesia bersama Pemerintah Daerah se-Jawa Barat akan menggelar High Level Meeting Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) yang rencananya digelar Kamis, 8 Agustus 2024 di Bandung.***

 


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Trending

Berita Pilgub