Melintasi Jembatan Kota Bogor Ini Seperti Melewati Mesin Waktu, Suasana Kolonial Sangat Kental Terasa

Editor: Indra Kurniawan
Sejarah Mitos Jembatan Merah Kebun Raya Bogor
Sejarah Mitos Jembatan Merah Kebun Raya Bogor /Instagram @batiksongket

Penamaan jembatan ini bisa jadi berasal dari warna bata merah yang digunakan dalam konstruksi jembatan.

Selain itu, Jembatan Merah juga memiliki makna historis karena menjadi saksi perjuangan para pahlawan Indonesia dalam mempertahankan kemerdekaan antara tahun 1945 hingga 1948, dimana darah para pejuang kemerdekaan banyak tertumpah di sini.

Baca Juga: Legenda Sunda 'Sasakala Sangkuriang' Bandung Terisyarat Benar Ada, Guru Besar ITB Ungkap Bukti-buktinya

Pada tahun 1950-an hingga 1970-an, Jembatan Merah menjadi pusat sosial bagi remaja dan warga Bogor. Kawasan ini mirip dengan kawasan Air Mancur yang ada saat ini.

Setiap pagi dan sore hari, di depan Restoran Foeks yang terletak tidak jauh dari jembatan, banyak remaja berkumpul untuk bercengkrama. Kawasan sekitar Jembatan Merah juga menjadi pusat kuliner yang terkenal dengan jajanan seperti doclang dan asinan Jembatan Merah.

Bahkan, tokoh nasional Bung Tomo, ketika mengunjungi Bogor pada tahun 1966, sempat berjalan kaki melewati Jembatan Merah sambil melambaikan tangan kepada masyarakat.

Baca Juga: Artefak Batu Obsidian Ditemukan di Cekungan Bandung, Benarkah Jadi Indikasi Danau Purba di Bandung?

Pada malam hari, kawasan Jembatan Merah menjadi hidup dengan suara lonceng penjara yang berbunyi dan lampu-lampu gas yang mulai dinyalakan untuk menerangi jalanan utama.

Banyak orang yang memancing ikan di bawah jembatan, dan mereka akan segera pulang membawa hasil tangkapan yang cukup banyak saat malam tiba.

Kehidupan di sekitar jembatan ini menunjukkan betapa pentingnya jembatan ini dalam kehidupan sehari-hari masyarakat Bogor.

Halaman:

Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Trending

Berita Pilgub