Kondisi tersebut, papar dia, terjadi karena adanya radiasi gelombang panjang yang dipancarkan ke angkasa dan tidak ada penahannya. Sehingga suhu udara menjadi lebih cepat dingin dari biasanya.
“Pemicu lainnya yakni adanya pergerakan angin dingin dari wilayah Australia yang sekarang mulai memasuki musim dingin dan mengarah ke Indonesia," ujar dia.
Baca Juga: Dinilai Normal, Suhu Dingin Saat Kemarau di Pulau Jawa Termasuk Bandung Sampai Kapan? Ini Kata BMKG
Ia menyampaikan bahwa pergerakan angin tersebut bersifat dingin dan kering, akibatnya masyarakat lebih mudah merasakan suhu dingin meskipun saat ini sudah mulai masuk musim kemarau.
Meski demikian, Dyan mengatakan setiap Juli, rata-rata suhu udara di Ciayumajakuning cenderung menurun.
Namun ketika memasuki Agustus, suhu udara diperkirakan akan meningkat kembali hingga Oktober, yang merupakan puncak musim kemarau. ***