PRFMNEWS – Komisi 2 Dewan Perwakilan Daerah Jawa Barat (DPRD Jabar) meyambut gembira meningkatnya jumlah pengunjung objek wisata. Namun, kegembiraan tersebut juga dibarengi dengan sebuah kekhawatiran adanya klaster baru Covid-19 di objek wisata.
Anggota Komisi 2 DPRD Jabar Bidang Perekonomian dari Fraksi Gerindra), Tobias Ginanjar mengatakan, meningkatnya jumlah wisatawan di wilayah Jabar harus dibarengi dengan disiplin terhadap protokol kesehatan agar menekan risiko penularan Covid-19.
“Kita patut syukuri karena bagaimanapun ekonomi kembali bergerak. Berbagai sektor ekonomi banyak terbantu dengan meningkatnya jumlah kunjungan wisatawan. Namun muncul kekhawatiran baru, karena kita saat ini masih berada dalam situasi yang belum benar-benar selesai dengan pandemin Covid-19,” ujarnya saat On Air di Radio PRFM 107.5 News Channel, Minggu 23 Agustus 2020 malam.
Baca Juga: Ada Pegawai Positif Covid-19, Kementan Terapkan Karantina Wilayah Kantor
Untuk itu, Tobias menyarankan agar Pemerintah Provinsi Jabar untuk menerapkan sebuah sanksi terhadap pengelola objek wisata jika terbukti tidak disiplin terhadap protokol kesehatan.
Sanksi yang bisa diterapkan, kata Tobias, bisa berupa sanksi ringan bersifat imbauan atau sanksi paling berat yakni pencabutan izin usaha wisata.
“Seharusnya ada suatu pengawasan. Jika ada pengelola objek wisata yang tidak disiplin atau abai terhadap protokol kesehatan, maka harus diberikan sanksi ringga hingga berat,” tandasnya.***