Melebihi Kasus Positif Aktif, Angka Kasus Sembuh dari Covid-19 di Jabar Terus Meningkat

- 3 Agustus 2020, 21:00 WIB
 Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil di Makodam III/Siliwangi, Bandung, Senin 3 Agustus 2020.** Dok Humas Pemprov Jabar.
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil di Makodam III/Siliwangi, Bandung, Senin 3 Agustus 2020.** Dok Humas Pemprov Jabar. /



PRFMNEWS - Gubernur Jawa Barat (Jabar) Ridwan Kamil mengumumkan bahwa tingkat kesembuhan dari Covid-19 di Jabar terus meningkat, bahkan melebihi angka positif aktif.

Tercatat hingga Senin 3 Agustus 2020 pukul 08:41 WIB, sebayak 3.992 orang telah dinyatakan sembuh, sementara jumlah positif aktif Covid-19 yaitu 2.435 orang.

Jumlah kesembuhan di salah satu institusi pendidikan kenegaraan di Kota Bandung pun sudah mencapai lebih dari 1.000 orang dari total kasus positif sebanyak 1.200 orang.

Baca Juga: Pemkot Bandung Masih Kaji Izin Operasional Tempat Hiburan

"Angka kesembuhan sekarang lebih tinggi dibanding yang (kasus) positif aktif. Yang sembuh 3.992 (orang), sementara yang aktif 2.435 (orang). Ini untuk menyemangati bahwa jumlah yang sembuh di Jawa Barat sudah jauh lebih tinggi dibanding yang sakit," tutur Ridwan Kamil di Makodam III/Siliwangi, Bandung, Senin 3 Agustus 2020.

Sementara itu, angka reproduksi efektif (Rt) Covid-19 di Jabar meningkat di angka 1,05 selama seminggu terakhir. Hal itu merujuk pengetesan masif yang terus dilakukan Gugus Tugas Jabar. Meski begitu, Gugus Tugas Jabar terus berupaya menekan angka Rt hingga di bawah satu.

Terkait swab test metode Polymerase Chain Reaction (PCR), Ridwan Kamil menjelaskan, sudah lebih dari 160 ribu pengetesan metode PCR dilakukan di Jabar, termasuk di beberapa institusi pendidikan kenegaraan.

Baca Juga: Update 3 Agustus, Konfirmasi Covid-19 di Indonesia Bertambah 1.679 Kasus

"Total swab test kita ini terbanyak di luar DKI Jakarta. Gabungan antara tes yang dilakukan Gugus Tugas (Jabar) dan TNI yaitu sekitar 160 ribuan. Jadi kalau diperbandingkan terhadap provinsi-provinsi lain, maka pengetesan swab Jabar adalah terbanyak dari seluruh provinsi," ujarnya.

Ridwan Kamil menyatakan pihaknya saat ini fokus pada pengetesan agresif di perkantoran-perkantoran setelah ditemukan sejumlah kasus positif Covid-19.


"Kita terus melakukan aggressive testing, khususnya di perkantoran pemerintahan. Perintah agresivitas tes inilah yang menemukan keterpaparan kasus di banyak tempat, ada di Gedung Sate, ada di DPRD, ada di Kejaksaan," tuturnya.

Gugus Tugas Jabar pun merekomendasikan kepada instansi perkantoran untuk menerapkan work from home (WFH). Menurut Ridwan Kamil, keterpaparan di perkantoran terjadi karena kurangnya ventilasi di ruangan, termasuk ruangan ber-AC, sehingga menjadi area yang mudah ditulari Covid-19.

"Work from home menjadi rekomendasi kami. Karena dari kasus di perkantoran, mengindikasikan agar kantor-kantor rajin membuka jendela," katanya.

Baca Juga: Minta Foto Bugil dan Perkosa Korban, Pelaku Penipuan Berkedok Lowongan Kerja Palsu Diringkus Polisi

Kasus keterpaparan di perkantoran, kata Ridwan Kamil, menjadi pengingat bagi masyarakat untuk lebih meningkatkan kedisiplinan menerapkan protokol kesehatan 3M yakni memakai masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan.

Pasalnya, keterpaparan di perkantoran belum tentu murni terjadi di perkantoran (penularan internal), namun bisa disebabkan oleh perilaku karyawan yang tidak terkontrol saat berkegiatan di luar kantor (eksternal).

"Belum tentu Covid-19 itu ada di kantornya, (penularan) ini bisa saja karena perilaku dari karyawan atau staf yang sepulang kantor melakukan kegiatan yang tidak terkontrol (di luar kantor)," tutupnya.***.

Editor: Rifki Abdul Fahmi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x