PRFMNEWS – Persatuan Orang Tua Peserta Didik Jawa Barat (Jabar) mengapresiasi rencana pemerintah Indonesia yang bakal mengizinkan sekolah di luar zona hijau Covid-19 menggelar pembelajaran tatap muka.
Namun, seperti yang dinyatakan Ketua Pesatuan Orang Tua Peserta Didik Jabar, Mansurya Manik, pemerintah Indonesia perlu mengadakan swab test massal terhadap guru dan siswa sebelum mempersilakan sekolah di luar zona hijau Covid-19 melakukan pembelajaran tatap muka.
“Kalau pemerintah wewajbkan semua guru untuk melakukan swab test, maka menurut saya siswa juga harus melakukan swab test. Dengan adanya swab test, bisa dilokalisir penularan Covid-19 itu sendiri, sekaligus mencegah risiko penularan di sekolah,” katanya saat On Air di Radio PRFM 107.5 News Channel, Senin (27/7/2020) malam.
Baca Juga: Harga Emas Logam Mulia Selasa 28 Juli 2020, Naik Rp25.000 jadi Rp1.022.000
Lebih lanjut, Mansurya meminta seluruh biaya untuk melakukan swab test massal terhadap guru dan siswa ditanggung pemerintah Indonesia, baik itu pemerintah pusat maupun pemerintah daerah yang masih berada di luar zona hijau Covid-19.
“Biaya swab test terhadap guru dan siswa harus ditanggung pemerintah. Guru dan siswan jangan dijadikan kelinci perbobaan. Jangan minta mereka (guru dan siswa) untuk coba saja dulu pembelajaran tatap muka, tanpa adanya tindakan-tindakan pencegahan risiko penularan Covid-19,” tukasnya.
Seperti diketahui, Kepala Badan Nasional Penanggulanan Bencana (BNPB) Doni Monardo mengungkapkan, pemerintah Indonesia melalui Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) akan segera mengumumkan izin sekolah tatap muka di luar zona hijau Covid-19.
Doni menyebut, salah satu pertimbangan pemerintah Indonesia untuk mengizinkan pembelajaran tatap muka di luar zona hijau Covid-19, dikarenakan banyak siswa di daerah yang kesulitan mengikuti pembelajaran jarak jauh karena terkendala sinyal internet.***