Network
PRFMNEWS – Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat (Disdik Jabar) berencana untuk memberikan bantuan berupa kartu SIM berisi kuota internet bagi siswa tingkat SMA di sekolah negeri.
Bantuan tersebut diberikan untuk menunjang pembelajaran jarak jauh (PJJ) selama masa pandemi Covid-19. Adapun bantuan kuota internet senilai Rp150 ribu tersebut, akan diberikan setiap bulan bagi siswa.
Anggota Dewan Pendidikan Kota Bandung, Erwin Permadi Wiradipoetra mengapresiasi rencana Disdik Jabar tersebut. Namun menurut dia, cara yang digunakan pemerintah itu kurang tepat karena berpotensi merugikan pihak sekolah.
Baca Juga: Update Kasus Covid-19 di Indonesia Jumat 17 Juli 2020
“Niatnya baik, tapi caranya kurang tepat,” jelasnya saat On Air di Radio PRFM 107.5 News Channel, Jumat (17/7/2020).
Dijelaskan Erwin, potensi kerugian disebabkan pihak sekolah harus menambal kekurangan dari total anggaran untuk bantuan kuota internet bagi siswa.
Seperti diberitakan, Disdik Jabar berencana mengalihkan sebagian anggaran Bantuan Operasional Pendidikan Daerah (BOPD) untuk pembelian kuota internet bagi siswa.
“Saya terkejut juga ketika mendapat kabar dana untuk pulsa diambil dari Biaya Operasional Pendidikan Daerah (BOPD). Jadi yang dari BOPD itu cuma Rp145 ribu, sedangkan nilai pulsanya Rp150 ribu, jadi ada minus Rp 5.000. Artinya sekolah harus melakukan subsidi,” kata Erwin.
Baca Juga: Daftar Harga HP Xiaomi Juli 2020, Mulai Dari Rp1 Jutaan Sampai Rp10 Jutaan
Untuk itu, Erwin meminta Disdik Jabar untuk segera melakukan sosialisasi menyeluruh terkait bantuan kuota intenet bagi siswa agar tidak terjadi kesalahan penggunaan anggaran.
“Di sisi lain, sekolah butuh biaya operasional. Lalu untuk menambah biaya bantuan pulsa, dari mana sekolah untuk anggaran tersebut,” imbuhnya.***
