Guru Besar FEB Unpad Ragu Bansos Bisa 'Cover' Miskin Baru

- 17 Juli 2020, 09:55 WIB
Ilustrasi potret kemiskinan / pixabay
Ilustrasi potret kemiskinan / pixabay /

PRFMNEWS - Guru Besar Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Padjajaran (Unpad) Prof. Arief Anshory Yusuf ragu bilamana bantuan sosial (bansos) yang disalurkan pemerintah untuk masyarakat terdampak pandemi Covid-19, mampu meng-cover (menutup) miskin baru.

Pasalnya, angka kemiskinan khususnya di provinsi-provinsi di pulau Jawa naik rata-rata 1% per Maret 2020. Kenaikan angka kemiskinan tersebut terjadi dari rentang waktu September hingga Maret, dampak pandemi Covid-19.

"Untuk bansos saya harap mudah-mudahan bisa, tapi saya lihat situasinya seperti itu, agak ragu bisa meng-cover penambahan kemiskinan," kata Arief saat On Air di Radio PRFM 107.5 News Channel, Kamis 16 Juli 2020.

Baca Juga: Info Harga Emas Hari ini Jumat 17 Juli 2020, Turun Rp5.000 Jadi Rp944.000 Pergram

Dia mengatakan dampak pandemi terhadap perekonomian Indonesia ini baru permulaan.

Karena menurutnya, angka kemiskinan yang dikeluarkan Badan Pusat Statistik (BPS) pada Maret 2020 adalah dampak dari pandemi yang terjadi di luar negeri.

"Analisa saya yang terjadi pada Maret adalah dampak dari Covid-19 yang berasal dari luar negeri. Luar negari kan saat itu sudah mulai krisis. Seperti di Cina dan beberapa negara Eropa sudah mulai krisis waktu itu, sehingga arus perdagangan internasional dan arus keluar masuk orang untuk turis berkurang. Makanya daerah seperti Jawa Barat terdampak karena tergantung ekspor," katanya.

Baca Juga: Dua Terdakwa Kasus Penyerangan Novel Baswedan Divonis 2 dan 1,5 Tahun Penjara

Sementara dampak pandemi terhadap ekonomi akibat kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) yang beberapa waktu lalu diberlakukan, dia mengatakan dampaknya belum terasa saat ini.

"Ketika dampak PSBB sudah mulai terasa, saya perkirakan akan jauh lebih besar dari apa yang dirasakan di awal tahun ini," katanya.

Baca Juga: Jadwal Acara SCTV Hari Ini Jumat 17 Juli 2020, FTV Seru, Dari Jendela SMP, Samudera Cinta

Sebelumnya BPS merilis 540.000 warga Jabar jatuh miskin akibat pandemi Covid-19.

Berdasarkan data BPS, penduduk miskin Jabar per Maret 2020 menjadi 3,92 juta orang atau 7,88 persen dari total populasi di Jabar.

Jumlah penduduk miskin di Jabar tercatat naik 1,06 persen atau bertambah sekitar 540.000 orang dibanding September 2019 sebanyak 3,38 juta orang.***

Editor: Rifki Abdul Fahmi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x