Network
PRFMNEWS – BMKG menyatakan sejumlah titik terdampak gempa bumi di Kabupaten Cianjur dan sekitarnya berpotensi terjadi bencana susulan atau ikutan berupa longsor dan banjir bandang.
Menurut BMKG, potensi longsor dan banjir bandang setelah gempa bumi di Cianjur dan sekitarnya ini dapat terjadi akibat intensitas hujan pada beberapa hari ke depan yang diprediksi akan meningkat.
Oleh karena itu, Kepala BMKG Dwikorita Karnawati mengimbau masyarakat agar mewaspadai potensi longsor dan banjir bandang pascabencana gempa bumi di wilayah Cianjur dan sekitarnya ini.
Kepala BMKG menjelaskan guncangan gempa bumi berkekuatan 5,6 Skala Richter yang berpusat di darat 10 KM arah barat daya Kabupaten Cianjur ini bisa memicu tanah retak di wilayah lereng dan perbukitan.
Sehingga, saat terjadi hujan deras, tanah yang retak akibat terguncang gempa bumi tektonik ini akan lebih lunak dan berpotensi terbawa aliran deras air hujan yang memicu longsor tebing serta banjir bandang.
Imbauan bagi masyarakat di sekitar lokasi terdampak gempa Cianjur khususnya yang berada di dekat tebing dan bantaran sungai agar mewaspadai bencana ikutan ini disampaikan Dwikorita saat konferensi pers virtual melalui YouTube Info BMKG, Senin 21 November 2022.
Baca Juga: UPDATE Gempa Cianjur, BMKG Sebut Titik Koordinat Ada di Sukalarang Sukabumi
“Mengingat saat ini intensitas hujan juga meningkat jadi perlu diwaspadai adanya collateral hazard atau bahaya ikutan. Jadi pada lereng-lereng yang sudah rapuh, retak-retak diguncang gempa, apabila hujan turun dikhawatirkan material-material yang terlepas dan terguncang gempa ini dapat tersapu air hujan dan dapat memberikan dampak ikutan berupa longsor atau banjir bandang,” ungkapnya.
“Kami mohon diwaspadai pula apabila sedang hujan mohon tidak berada di dekat lereng ataupun menghindar dari bantaran sungai yang dikhawatirkan di situ juga berpotensi mengalami banjir bandang,” tambahnya.***
