Unpad Siap Laksanakan UTBK 2020 di Kampus Jatinangor dengan Protokol Kesehatan Ketat

- 5 Juli 2020, 14:00 WIB
Ilustrasi pelaksanaan Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK).*
Ilustrasi pelaksanaan Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK).* /Pikiran-Rakyat.com/Ade Bayu Indra


PRFMNEWS - Universitas Padjadjaran (Unpad) siap melaksanakan Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK) 2020 yang akan dilaksanakan di Unpad Kampus Jatinangor mulai Minggu 5 Juli hari ini.

Pelaksanaan UTBK yang merupakan syarat utama mengikuti Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) ini menerapkan protokol kesehatan penanganan Covid-19 guna mencegah terjadinya penularan Covid-19.

Hal tersebut terungkap saat Bupati Sumedang, Dony Ahmad Munir, melakukan kunjungan ke Unpad Kampus Jatinangor, Sabtu 4 Juli untuk meninjau kesiapan Unpad melaksanakan UTBK yang rencananya akan diikuti oleh 11.032 peserta.

Baca Juga: Pasar Tumpah GBLA Buka Kembali, Pedagang dan Pengunjung Wajib Patuhi Protokol Kesehatan

Dony didampingi sejumlah pejabat di lingkungan Pemkab Sumedang diterima oleh Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kemahasiswaan Unpad, Prof. Arief Sjamsulaksan Kartasasmita dan Wakil Rektor Bidang Organisasi dan Perencanaan Unpad, Prof. Yanyan Mochamad Yani.

Selain menerima penjelasan di Ruang Rapat Rektor Gedung Rektorat Unpad Jatinangor, Bupati dan jajarannya juga melihat ke sejumlah lokasi yang akan digunakan peserta melaksanakan UTBK.

“Kami ingin memastikan UTBK di Unpad sudah matang protokol kesehatannya, supaya Sumedang tetap terkendali Covid-19. Kami gerakkan semua pihak agar sadar bahwa UTBK ini jangan sampai menjadi klaster baru,” ujar Dony dalam keterangan tertulis yang diterima PRFMNews.id.

Baca Juga: Minggu Ini Kota Bandung Mulai Memasuki Periode Musim Kemarau

Dony mengapresiasi langkah Unpad mengaplikasikan sistem pencegahan dini Covid-19 bagi peserta UTBK melalui Aplikasi Mawas Diri (Amari) Covid-19 UTBK dan online short course literasi pencegahan dan pengendalian Covid-19 di laman mooc.live.unpad.ac.id.

Langkah tersebut diharapkan menjadi sarana efektif mengecek kondisi peserta dan pengantar yang akan masuk ke Kampus Unpad Jatinangor.

Sementara Prof. Arief Sjamsulaksan Kartasasmita menjelaskan, antisipasi pencegahan telah disosialisasikan kepada peserta dan publik.

Selain wajib mengikuti online short course dan pengecekan Amari UTBK, peserta juga harus mengikuti protokol kesehatan antara lain memakai masker, membawa hand sanitizer, tisu basah, mengenakan baju lengan panjang, membawa perlengkapan salat pribadi, bekal makan dan perlengkapan makan pribadi, juga disarankan memakai sarung tangan dan face shield.

Baca Juga: Ini Kunci Sukses Kabupaten Sumedang Raih Penghargaan Penyaluran JPS

Tata laksana protokol kesehatan mengikuti UTBK juga telah dipersiapkan mulai dari kedatangan di pintu masuk hingga mengerjakan soal di ruang ujian, dan kembali pulang.

Jika ada terduga Covid-19, Unpad telah menyiapkan tenaga kesehatan di dalam kampus serta berkoordinasi dengan puskesmas terdekat.

Sesuai dengan protokol kesehatan pemerintah pusat, jika ditemukan terduga atau terdiagnosis Covid-19 maka ujian yang bersangkutan akan dihentikan. Selanjutnya terduga akan diisolasi dan ditangani sebagai pasien Covid-19.

Peserta yang tidak dapat meneruskan ujian pada jadwal yang telah ditetapkan seperti kasus tersebut masih dapat mengikuti UTBK. Ia akan diarahkan untuk melaksanakan ujian di tahap kedua, di mana relokasinya akan diurus oleh Panitia Pusat UTBK Unpad berkoordinasi dengan LTMPT Pusat.

“Kalau ada kecurigaan Covid-19, kita segera lakukan pemeriksaan detail baik rapid maupun swab test. Kalau dirasa ada yang mencurigakan, kami akan laporkan ke pemerintah daerah,” ujar Prof. Arief.

Baca Juga: Leicester, MU dan Chelsea Menang Besar, Persaingan 4 Besar Liga Inggris Makin Ketat

UTBK tahap pertama akan dilaksanakan pada 5-14 Juli 2020, sedangkan UTBK tahap kedua dilaksanakan pada 20-29 Juli 2020.

Dari 11 ribu lebih peserta UTBK yang memilih melakukan ujian di Kampus Unpad, 10 ribu diantaranya berasal dari Jawa Barat dan diarahkan untuk mengikuti tahap pertama.

Sementara sisanya yang diarahkan untuk mengikuti tahap kedua tercatat berasal dari berbagai kota di luar Jawa Barat, bahkan ada satu orang dari luar negeri.***

Editor: Rifki Abdul Fahmi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x