Network
PRFMNEWS - Ketua Umum Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Jawa Barat (Jabar) Herman Muchtar mengatakan sejak hingga 26 Juni lalu okupansi hotel di Jawa Barat banyak yang tak lebih dari lima persen. Pada 26 Juni kemarin, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jabar memutusakan tidak memperpanjang pembatasan sosial berskala besar (PSBB), dan ini berdampak baik pada okupansi kamar hotel.
"Ini memberi dampak yang cukup positif bagi okupansi hotel dan restoran ini terbukti bahwa pada Sabtu tanggal 28 itu okupansi hotel hampir rata-rata 40 hingga 50 persen di Jawa Barat," kata Herman saat on air di Radio PRFM 107.5 News Channel, Selasa (30/6/2020).
Dikatakan Herman, sejauh ini mayoritas pengunjung hotel di Jabar adalah Jabar. Pasalnya, hingga saat ini lokasi wisata di Jabar belum diperbolehkan menerima tamu dari luar Jabar.
Baca Juga: Agar Tak Ada Kecurigaan Manipulasi Data Dalam PPDB, Alamat Calon Siswa Diminta untuk Ditampilkan
"Kan ada larangan dari gubernur Jabar sebaiknya orang DKI jangan dulu berkunjung ke Puncak dan sebagainya," sebutnya.
Pada 1 Juli mendatang, PHRI Jabar ikut serta dalam rangkaian acara Bandung Great Sale dan juga Smiling West Java Great Sale. Dengan demikian diharapkan jumlah warga yang memesan kamar hotel meningkat.
"Jadi ini kita memberikan bulan diskon khusus kepada masyarakat Jawa Barat dan masyarakat dari luar Jawa Barat yang boleh ke Jawa Barat," jelasnya.
Baca Juga: Bupati Bandung Sambut Baik Kehadiran Thee Matic Mall Majalaya
Dalam Bandung Great Sale dan juga Smiling West Java Great Sale, Herman sebut, ada lebih dari 1000 hotel, restoran, tempat wisata, serta mal yang akan serempak memberikan diskon khsusus.
