Network
PRFMNEWS - Tim Gugus Tugas Percepatanan Penanganan Covid-19 Jawa Barat memutuskan untuk tidak memperpanjang pembatasan sosial berskala besar (PSBB) di wilayah Jawa Barat. Dengan demikian, semua daerah di Jawa Barat boleh menerapkan adaptasi kebiasaan baru (AKB).
Sekretaris Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Jawa Barat Daud Achmad menegaskan, meski PSBB Jawa Barat diakhiri, penanganan covid-19 di Jawa Barat masih tetap berlanjut. Hanya saja, di tengah penanganan covid-19 saat ini, pemerintah merestui kegiatan ekonomi kembali berjalan dan harus dibarengi dengan penerapan protokol kesehatan.
"Pada prinsipnya penanganan covid ini masih terus berlanjut. Hanya dengan AKB ini, jadi AKB ini kan salah satu upaya mendukung perekonomian rakyat tapi dengan tetap memerhatikan protokol kesehatam, sosial, dan ekonomi. Jadi penanganan tidak akan kendor," tegas Daud saat on air di Radio PRFM 107.5 News Channel, Jumat (26/6/2020).
Baca Juga: Kemendagri Anggarkan Miliaran Rupiah untuk Lomba Video New Normal, Ekonom: Tidak Tepat Sasaran
Namun demikian, khusus untuk wilayah Kota Bogor, Kabupaten Bogor, kota Depok, Kota Bekasi, dan Kabupaten Bekasi (Bodebek) masih akan tetap menjalankan PSBB hingga 2 Juli. Hal ini dilakukan karena penanganan covid-19 Bodebek sejalan dengan penanganan covid-19 di Jakarta.
Meski begitu, lanjut Daud, pengawasan di daerah tetap ada di kewenangan pemerintah kota/kabupaten setempat. Setiap pemerintah daerah di kota/kabupaten wajib mengawasi dan mewaspadai penyebaran covid-19 di daerahnya masing-masing.
"Tapi tetap di Kabupaten/Kota masih ada pembatasan mikro misalnya kecamatan atau desa yang merah itu masih ada pemantauan," tegasnya.
Baca Juga: Soal Lomba Video New Normal, Peneliti Kebijakan Publik: Bagus-Bagus Saja
Daud memaparkan, dari hasil evaluasi PSBB Jawa Barat, angka reproduksi (Rt) covid-19 di Jawa Barat kini sudah di bawah 1. Dengan adanya angka tersebut, maka Tim Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Jawa Barat memutuskan untuk tidak memperpanjang PSBB Jawa Barat.
