Bisa Rusak Harga Pasar, Pemkab Bandung Telusuri Laporan Maraknya Penjual Telur Dadakan

- 22 Juni 2020, 18:06 WIB
PEDAGANG telur.*
PEDAGANG telur.* /RIRIN NUR FEBRIANI/PR

PRFMNEWS – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bandung melalui Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) akan melakukan penulusuran terhadap laporan warga, terkait maraknya penjual telur dadakan yang menggelar lapak di pinggir jalan.

Kepala Disperindag Kabupaten Bandung Popi Hopipah menilai, maraknya penjual telur dadakan tersebut bisa merusak harga yang ada di pasar tradisional maupun pasar modern.

Kabarnya, para penjual dadakan membanderol satu kilogram telur dengan kisaran harga Rp16 ribu.

Baca Juga: Update 22 Juni: Positif Covid-19 Kabupaten Bandung Capai 95 Kasus

“Saat ini kami memantau penerapakan adaptasi kebiasaan baru (AKB) di 31 kecamatan yang ada di wilayah Kabupaten Bandung. Jika kami menemukan ada pedagang telur dadakan di pinggir jalan akan kami minta penjelasan,” jelas Popi saat On Air di Radio PRFM 107.5 News Channel, Senin (22/6/2020).

Sementara ini, kata Popi, Dinas Pertanian Kabupaten Bandung menyebut telur yang dijual di pinggir jalan tetap layak untuk dikonsumsi.

Namun demikian, Popi mengimbau masyarakat untuk tetap membeli telur di pasar tradisional dan pasar modern sebelum diumumkan hasil penelusuran terkait maraknya penjual telur dadakan.

“Biasanya kalau menjelang Ramadan, di Kabupaten Bandung yang marak adalah penjual ayam dadakan. Mereka buka lapak di pinggir jalan dengan alasan bahwa harga ayam sedang turun. Nah kalau untuk pedagang telur dadakan saat ini akan kami cari tahu alasan para pedagangnya,” tandas Popi.

Editor: Rifki Abdul Fahmi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x