Era New Normal, Peluang Bisnis dan Investasi Diprediksi Kembali Menggeliat

- 15 Juni 2020, 09:48 WIB
Ketua Apnatel Jabar Boris Syaifullah (kemeja biru).**
Ketua Apnatel Jabar Boris Syaifullah (kemeja biru).** /ISTIMEWA

BANDUNG,(PFM) - Pemerintah Indonesia telah memutusakan untuk memberlakukan adaptasi kebiasaan baru (ABK) di berbagai sektor. Kini, semua sektor secara bertahap kembali menjalankan kegiatannya dengan menerapkan protokol kesehatan yang telah ditetapkan pemerintah.

Ketua Apnatel Jabar Boris Syaifullah menilai jika adaptasi kebiasaan baru atau masa transisi ini bisa membangkitkan kembali perekonomian di Indonesia, khususnya di Jawa Barat. Diapun memprediksi beberapa peluang bisnis dan investasi akan timbul di beberapa sektor.

Baca Juga: Pemkab Bandung Terima Bantuan 3 Cator untuk Angkut Limbah Rumah Tangga dan Infeksius

Boris menambahkan, masa new normal di Indonesia akan berlaku pada Minggu ketiga di bulan Juli, beberapa tempat seperti mal ,pasar, restoran, akan dibuka kembali tetapi dengan syarat harus memenuhi peraturan protokoler kesehatan.

"Akan muncul beberapa peluang usaha baru pada saat new normal nanti, di antaranya usaha Industri farmasi kesehatan, kebutuhan dasar, pokok, dan makanan, gigitalisasi dan infrastruktur telekomunikasi packaging frozenfood, alat kesehatan, jual beli kuota internet bahkan tidak menutup kemungkinan usaha frenchise, jasa ekpedisi, semakin menjamur pada saat era new normal ini," ungkap boris yang juga CEO & Presdir Borsya cipta communica dibawah naungan (BorSya Group) dalam siaran persnya.

Baca Juga: Lawan Arah, Sekelompok Pesepeda Hampir Jadi Korban Tabrakan

Boris pun mengungkapkan peluang bisnis ini tidak hanya terpusat di Pulau Jawa saja. Dia menilai peluang bisnis ini bisa sampai ke pelosok timur Indonesia.

Baca Juga: Pesepeda di Kota Bandung Harus Patuhi Rambu Lalu Lintas, Lampu Merah Tak Boleh Diterobos

"Beberapa waktu lalu saya pulang ke Kabupaten Sumbawa, saya melihat geliat bisnis di kota tersebut cukup tinggi, tidak menutup kemungkinan pada saat new normal nanti daerah tersebut akan siap menerima perubahan kenaikan perekonomian yang cukup signifikan," tutup Boris.

Editor: Rifki Abdul Fahmi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x