Kembali Buka, TWA Gunung Tangkuban Perahu Sosialisasikan Protokol Kesehatan Via Medsos

- 14 Juni 2020, 21:54 WIB
GUNUNG Tangkubanparahu/ANTARA
GUNUNG Tangkubanparahu/ANTARA /

BANDUNG,(PRFM) - Taman Wisata Alam (TWA) Gunung Tangkuban Parahu yang berlokasi di perbatasan Kabupaten Subang dan Kabupaten Bandung Barat mulai kembali dibuka untuk umum, pada Sabtu (13/6/2020).

Ini kali pertama tempat wisata tersebut dibuka, setelah lebih dari dua bulan ditutup akibat pandemi Corona.

Seperti tempat wisata lainnya yang menerapkan protokol kesehatan dalam fase era normal baru ini, TWA Gunung Tangkuban Perahu pun demikian.

Pengelola TWA Gunung Tangkuban Parahu, Putra Kaban mengatakan, protokol kesehatan merupakan syarat yang harus dipatuhi dan tak bisa ditawar-tawar.

Pihaknya pun melakukan sosialisasi mengenai protokol kesehatan di media sosial.

"Di media sosial kita cantumkan semua persyaratan," kata Kaban saat On Air di Radio PRFM 107.5 News Channel, Minggu (14/6/2020).

Baca Juga: The Great Asia Afrika Untuk Sementara Tidak Terima Wisatawan Luar Jabar

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by TWA. Gunung Tangkuban Perahu (@twa_tangkubanparahu) on

 
Protokol kesehatan yang diterapkan di tempat wisata tersebut mengacu pada standar kesehatan WHO.

Di sana disediakan tempat cuci tangan, alat pengukur suhu, dan mewajibkan pengunjung, karyawan, maupun pedagang untuk memakai masker.

"Apabila suhu diatas 37 derajat celsius, baik pengunjung, karyawan, maupun pedagang kita suruh pulang," katanya.

Dikatakannya, untuk saat ini wisatawan yang boleh berkunjung ke Gunung Tangkuban perahu hanya wisatawan lokal Jabar saja. Bahkan hari ini kata dia, ada wisatawan mancanegara yang dipulangkan.

Baca Juga: Aplikator Ojol Diminta Buat Sekat Driver dengan Penumpang

Karena TWA Gunung Tangkuban Perahu merupakan kawasan konservasi, maka selama tutup kemarin, tetap ada aktivitas karyawan, meskipun ada pembatasan. Namun tempat wisata tersebut tidak dibuka untuk pedagang dan wisatawan. 

"Pekerja tetap bekerja walaupun ada pembatasan, yang kasian itu pedagang. Mereka tidak bisa berdagang saat ada Covid," katanya.***

Editor: Rifki


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x