Tenaga Kesehatan di Jabar Terapkan Prosedur Tes Masif Sesuai Pedoman WHO dan Kemenkes

- 7 Juni 2020, 14:49 WIB
Penumpang bus di Terminal Leuwipanjang mengikuti rapid test, Kamis (23/4/2020).
Penumpang bus di Terminal Leuwipanjang mengikuti rapid test, Kamis (23/4/2020). /TOMMY RIYADI/PRFM.

BANDUNG,(PRFM) - Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Jawa Barat (Jabar) terus melakukan tes masif baik melalui rapid test maupun tes swab di berbagai daerah secara berkala. Hal ini dilakukan agar sebaran covid-19 di Jawa Barat bisa dipetakan sehingga bisa menentukan langkah terbaik dalam penanganan pandemi global ini.

Wakil Sekretaris Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Jabar Berli Hamdani memastikan jika tenaga kesehatan (nakes) yang bertugas dalam pelaksanan rapid test dan juga tes swab di Jabar sudah mematuhi dan memenuhi prosedur yang telah ditetapkan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI.

Baca Juga: Disbudpar akan Gerakkan Kembali Industri Kreatif di Kota Bandung dengan Konsep Baru

Disebutkan Berli, dalam pelaksanaan rapid test dan tes swab, ada beberapa hal yang harus diperhatikan oleh tenaga kesehatan mulai dari menjaga kebersihan, menjaga kontak, hingga memerhatikan pakaian seperti penggunaan alat pelindung diri lengkap serta memerhatikan kebersihan lokasi.

Dikatakan Berli, pertama, nakes harus menerapkan 5 momen kebersihan tangan, yakni sebelum menyentuh pasien, sebelum melakukan prosedur kebersihan atau aseptik, setelah berisiko terpajan cairan tubuh, setelah bersentuhan dengan pasien, dan setelah bersentuhan dengan lingkungan pasien.

Baca Juga: Cerita Komikus Asal Bandung Tetap Berkarya Ditengah Pandemi

"Momen kebersihan tangan itu berlaku juga saat pelaksanaan tes. Termasuk untuk menjaga sterilitas sarung tangan yang petugas. Sebelum dan setelah melakukan prosedur, selalu dilakukan sterilisasi dengan cairan antiseptik, seperti alkohol 70 persen atau sanitizer berbasis alkohol," kata Berli, Sabtu (6/6/2020).

Menurut Berli, Alat Pelindung Diri (APD) yang digunakan nakes saat pelaksanaan tes masif disesuaikan juga dengan potensi penularan. Untuk pelaksaan rapid test, nakes yang bertugas memakai APD level 1. Berbeda tes swab, nakes akan memakai APD level 2, karena warga yang mengikuti tes berpotensi lebih besar terpapar SARS-CoV-2.

Baca Juga: Tahura Djuanda Siap Buka Kembali, Ini Syarat Berkunjung Kesana

Halaman:

Editor: Rifki Abdul Fahmi

Sumber: Humas Jawa Barat


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x